Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Pagi ini nilai tukar rupiah dibuka perkasa. Rupiah menguat 0,07 persen ke level Rp 14.415 per dolar AS, dibanding perdagangan Jumat (25/6) di level Rp 14.425 per dolar AS.
Namun mayoritas mata uang Asia justru terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura turun 0,07 persen, dolar Taiwan minus 0,02 persen, won Korea minus 0,16 persen, peso Filipina melemah 0,25 persen, dan bath Thailand turun 0,23 persen.
Berita Terkait : Kapolri Berupaya Tekan Kasus Covid Di Bekasi
Indeks dolar AS melemah 0,09 persen ke posisi 91,74. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,01 persen ke level Rp 17.225, terhadap poundsterling Inggris minus 0,12 persen ke level Rp 20.051, dan terhadap dolar Australia melemah 0,09 persen ke level Rp 10.954.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra menuturkan, nilai tukar rupiah berpotensi tertekan hari ini melihat pergerakan nilai tukar regional terhadap dolar AS yang terlihat melemah. Dari eksternal, pasar masih mengkhawatirkan soal potensi perubahan kebijakan moneter AS ke arah yang lebih ketat.
Berita Terkait : Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Joss
Jumat malam kemarin, Data Core PCE Index y/y (salah satu indikator inflasi AS) Mei 2021 menunjukkan kenaikan 3,4 persen. Angka ini di atas target inflasi Bank Sentral AS sebesar 2 persen. “The Fed biasanya mempertimbangkan pengetatan moneter bila tingkat inflasi melampaui target," jelasnya dalam riset, Senin (28/6).
Sementara dari internal, lonjakan kasus baru Covid-19 yang terus menembus rekor masih menjadi ganjalan untuk penguatan rupiah. "Ini bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat untuk menurunkan kasus ke level yang lebih terkendali," kata Ariston.
Berita Terkait : Gus Halim Bantu Pengembangan Desa Di Samosir
Ia memproyeksi, mata uang Garuda bergerak di kisaran Rp 14.460 hingga Rp 14.400 per dolar AS hari ini. [DWI]
Tags :
Berita Lainnya