Dark/Light Mode

Digitalisasi Percepat Pemulihan Pasar Modal

Jumat, 2 Juli 2021 12:02 WIB
Webinar Mid-Year Investment Outlook 2021 bertajuk Exploring The Next Market Mover yang diselenggarakan MNC Sekuritas. (Foto: ist)
Webinar Mid-Year Investment Outlook 2021 bertajuk Exploring The Next Market Mover yang diselenggarakan MNC Sekuritas. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasar modal Indonesia berhasil menjawab tantangan pandemi Covid-19 berkat digitalisasi. Saat ini pasar modal sudah kembali pulih hampir sebelum pandemi.

"Pasar modal masih menjadi alternatif sumber pendanaan serta wadah investasi yang baik bagi investor," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.

Hal tersebut disampaikannya saat webinar Mid-Year Investment Outlook 2021 bertajuk Exploring The Next Market Mover yang diselenggarakan MNC Sekuritas, Kamis (1/7). 

Indeks yang sempat terkoreksi dalam pada 24 Maret 2020 hingga di bawah 4000, lanjut Inarno, kini telah kembali pada level sebelumnya, mencapai 6000 per akhir Desember 2020. Pada akhir Juni 2021, IHSG ditutup di 5.985. 

Baca juga : Mendagri Perintahkan Pemda Percepat Pencairan Insentif Tenaga Kesehatan

Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencapai Rp 13,4 triliun. Naik 46 persen dibanding awal tahun 2020 yang sebesar Rp 9,21 triliun. Selain itu, terdapat lonjakan frekuensi mencapai rata-rata sekitar 1,3 juta transaksi per hari.

“Ini merupakan yang tertinggi di kawasan ASEAN dalam 3 tahun terakhir," kata Inarno. 

Diikuti dengan lonjakan volume perdagangan yang mencapai lebih dari 18 milliar saham per hari. "Lompatan transaksi ini merupakan hal yang luar biasa," ucapnya. 

Hal tersebut, kata Inarno, tidak lepas dari pertumbuhan investor di pasar modal. Jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 5,37 juta per akhir Mei 2021. Naik 38 persen dibandingkan akhir 2020. 

Baca juga : Jokowi Doakan Wali Kota Kendari Cepat Sembuh Dari Covid

Jumlah investor yang aktif bertransaksi hingga akhir Mei mencapai 203.000 investor per hari. Atau tumbuh 113 persen dari rata-rata tahun sebelumnya. 

Dominasi investor domestik, khususnya investor retail terus berlanjut di 2021. "Sampai sekarang dominasi investor retail semakin terlihat dengan porsi hampir mencapai 60 persen per akhir Mei 2021," terangnya.

Pada 2020 lalu, lanjut Inarno, merupakan tahun kebangkitan investor domestik, terutama investor retail. Investor retail membukukan aktivitas transaksi yang besar yakni 48,4 persen.

Menurutnya, peningkatan jumlah investor tersebut hasil dari upaya Bursa Efek Indonesia yang terus melakukan sosialisasi dan edukasi literasi kepada masyarakat. “Termasuk oleh anggota bursa, seperti MNC Sekuritas yang sudah melakukan 400 kegiatan edukasi dan sosialisasi, dan bisa meraup 270 ribu investor," ungkapnya. 

Baca juga : Industri Pengolahan Kunci Pulihkan Ekonomi Nasional

BEI sendiri hingga Mei telah melakukan sosialisasi dan edukasi mencapai 3.550 kegiatan dengan jumlah peserta mencapai 365 ribu orang. Sekitar 97 persen dilakukan secara daring. 

"Teknologi ini memudahkan kita untuk melakukan sosialisasi dan edukasi. Kami juga melakukan inovasi edukasi digital," katanya.

Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo mengatakan, saat ini terjadi pergeseran yang sangat luar biasa dalam arti positif, dalam segala perspektif. Baik dari peningkatan nilai transaksi, peningkatan saham yang ditransaksikan, dan yang tidak kalah pentingnya, peningkatan basis investor lokal dan khususnya retail.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.