Dark/Light Mode

Dolar AS Menggila, Rupiah Ambles Lagi

Kamis, 8 Juli 2021 09:49 WIB
Dolar dan Rupiah. (Foto: ist)
Dolar dan Rupiah. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pagi ini rupiah rontok lagi. Rupiah dibuka melemah 0,08 persen di level Rp 14.495 per dolar AS, dibandingkan dengan perdagangan kemarin di level Rp 14.483 per dolar. 

Mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan anjlok 0,57 persen, baht Thailand yang terjun 0,32 persen, ringgit Malaysia yang minus 0,23 persen, disusul dolar Singapura melemah 0,19 persen, dan yuan China turun 0,04 persen.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,37 persen pada 92,549.

Baca juga : Kena Imbas PPKM Darurat, Rupiah Loyo Lagi

Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,13 persen ke level Rp 17.076, terhadap poundsterling Inggris memerah sebesar 0,09 persen ke level Rp 19.969, dan terhadap dolar Australia menguat 0,11 persen ke level Rp 10.809. 

Direktur TRFX Garuda, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar menguat terhadap mata uang lainnya menjelang rilis risalah rapat terbaru Federal Reserve AS.

"Risalah dari pertemuan Fed Juni 2021, yang akan dirilis di kemudian hari, diharapkan memberikan beberapa petunjuk untuk kebijakan moneter bank sentral ke depan,” imbuhnya dalam laporan, Kamis (8/7).

Baca juga : 6 Juli, Menlu Rusia Sambangi Jakarta

Di sisi data, indeks manajer pembelian (PMI) non-manufaktur Institute of Supply Management (ISM) AS yang dirilis pada hari Selasa berada di 60,1 untuk Juni. Karena kekurangan tenaga kerja dan bahan baku kemungkinan berkontribusi pada angka yang lebih rendah dari perkiraan.

Di dalam negeri, pemerintah merevisi pertumbuhan ekonomi menjadi 3,7 persen sampai 4,5 persen sepanjang tahun ini. Angkanya turun dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,5 persen-5,3 persen.

"Penetapan proyeksi ekonomi tersebut seiring Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali," katanya.

Baca juga : Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Joss

Revisi pertumbuhan ekonomi tersebut mengacu pada pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 terkontraksi 0,7 persen dan kuartal II-2021 yang diprediksi sebesar 7-8 persen. 

Para pengamat memprediksi kemungkinan pertumbuhan ekonomi 2021 akan di kisaran sempit yaitu 2- 3 persen. Ini mengacu pada pertumbuhan ekonomi di kuartal II hanya 2-3 persen dan kuartal III yang kemungkinan terkontraksi kembali di 0-2 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.