Dark/Light Mode

Dahana Garap Terowongan PLTA Terbesar Di Sumatera

Rabu, 14 Juli 2021 07:09 WIB
PT Dahana (Persero) bakal mem­bangun terowongan sepanjang 12,5 km untuk Pem­bangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Sumatera Utara. (Foto : Istimewa).
PT Dahana (Persero) bakal mem­bangun terowongan sepanjang 12,5 km untuk Pem­bangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Sumatera Utara. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Dahana (Persero) bakal mem­bangun terowongan sepanjang 12,5 km (kilometer) untuk Pem­bangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Sumatera Utara.

Hal itu disampaikan General Manager (GM) Divisi Kuari & Konstruksi PT Dahana Setio Budhianto. Menurutnya, PLTA tersebut memiliki kapasitas 4 ×127,5 MW (Mega Watt) per ta­hun. Perseroan mendapat keper­cayaan dari Sinohydro Company Ltd, sebagai support explosive yang bertugas untuk membangun terowongan yang terbentang dari Desa Sipirok hingga Desa Ma­rancar, Tapanuli Selatan.

“Untuk pekerjaan tersebut, kami memiliki empat tim peledakan di beberapa face tunnel,” ujar Setio, melalui siaran pers, kemarin.

Menurutnya, proyek yang dikerjakan saat ini merupakan salah satu tunnel terpanjang dan terbe­sar dengan diameter tunnel 12 meter dan panjang tunnel 12,5 km.

Baca juga : Royal Safari Garden Tawarkan Liburan Edukasi Satwa

Ia menjelaskan, tim peledakan Dahana dipimpin Site Koor­dinator ini memiliki 21 perso­nel yang terbagi dalam tiga tim. Dan, bekerja secara shifting selama 24 jam per harinya. Di mana, untuk proyek tunneling, tim Dahana menggunakan bahan peledak Dayagel Extra, Detona­tor Non Electric Long Periode serta Detonating Cord.

“Karena pekerjaan berlang­sung secara non-stop, maka dilakukan pengaturan man-power yang efektif saat bekerja,” tuturnya.

Adapun, PLTA Batang Toru berlokasi di Sungai Batang Toru, Desa Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Su­matera Utara ini memiliki nilai proyek hingga 1,668 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau seki­tar Rp 20 triliun.

Selain itu, proyek yang dibangun di atas lahan seluas 122 hektar (ha) dengan luas bangunan 56 ha ini ditargetkan rampung pada 2026. Sehingga dapat beroperasi untuk melayani kebutuhan listrik di Sumatera serta memperkuat pasokan listrik Jawa-Bali.

Baca juga : PPKM Darurat, Angkasa Pura I Sesuaikan Jadwal Operasional Di 4 Bandara

Bahkan, dengan PLTA ini, In­donesia dapat mengurangi emisi karbon sebesar 16 megaton per tahun karena pembangunannya diklaim ramah lingkungan.

“Tujuan pembangunan PLTA ini untuk turut serta mencegah pemanasan global dengan mengurangi ketergantungan pada energi yang menghasilkan emisi karbon,” katanya.

Karenanya, dalam prosesnya baik dari perencanaan, pembangunan hingga operasi, PLTA Batang Toru harus memenuhi berbagai standar ketat lingkungan.

Ia pun berharap, PLTA Batang Toru dapat mendukung pereko­nomian warga setempat serta melestarikan ekosistem, teru­tama di Daerah Aliran Sungai Batang Toru.

Baca juga : DPR Dan OJK Gandeng Arinofa Foundation Sebar Paket Sembako Di Jateng

“Kami berharap, dapat menyelesaikan project tunneling ini dengan zero accident,” harapnya.

Direktur Operasi Dahana Bambang Agung menyambut optimis kinerja perusahaan di sektor konstruksi ini. Ia meni­lai, perseroan memiliki pros­pek yang sangat terbuka meski keadaan saat ini masih diliputi pandemi Covid-19.

“Selain PLTA Batang Toru, kami sedang bersiap meng­hadapi geliat proyek konstruksi seperti Tol Probowangi di Jawa Timur, Tol Sigli di Aceh, Bendungan Cipanas Sumedang. Dan beberapa proyek konstruksi lainnya,” tukasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.