Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Anjlok 30 Persen Saat PPKM Darurat, Pasokan Bahan Baku Industri Kudu Dijaga
Kamis, 22 Juli 2021 21:22 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) agar tetap memperhatikan kebutuhan pasokan bahan baku industri dalam negeri di tengah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Ketua Bidang Logistik dan Perhuhungan BPP GINSI Erwin Taufan menegaskan, aktivitas logistik yang berkaitan dengan kebutuhan bahan baku dan keberlangsungan industri nasional, mesti tetap terjaga.
Menurutnya, sejauh ini aktivitas industri nasional seperti manufaktur, elektronika, besi ulir, baja, seng dan turunannya malah mengalami penurunan produksi lantaran permintaan yang melemah akibat pandemi yang telah berlangsung hampir 18 bulan terakhir.
Baca juga : Kasihan Buruh, Terpaksa Bekerja Daripada Dipecat
"Berdasarkan data GINSI yang dikumpulkan dari informasi para perusahaan anggota, bahwa penurunannya saat ini mencapai 25-30 persen. Itu secara keseluruhan untuk industri nasional," ujarnya di Jakarta, Kamis (22/7).
Taufan menilai, melemahnya aktivitas industri nasional juga disebabkan terjadinya penurunan permintaan terhadap kegiatan proyek infrastruktur di dalam negeri. Kemudian, kata Taufan, faktor penurunan demand itu juga karena adanya kewajiban sementara beberapa pabrik atau industri untuk mengurangi konsumsi oksigen.
Meskipun begitu, Taufan meminta kinerja Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) harus tetap dipacu dengan persiapan mencadangkan bahan baku yang cukup bagi industri-industri tersebut serta memberikan berbagai stimulus yang diperlukan.
Baca juga : PPKM Darurat, Masjid Agung At-Tin Tiadakan Shalat Idul Adha
"Perusahaan importir anggota GINSI siap mendukung upaya Kemenperin dalam memacu kembali industri nasional khususnya ILMATE, demi kesinambungan program pemerintah dalam menggenjot infrastruktur dan pertumbuhan perekonomian nasional," ujarnya.
Taufan mengklaim, Kemenperin selama ini sudah memberikan upaya cukup maksimal terkait kebutuhan pelaku pasar industri nasional.
"Kita perlu menjaga ketersedian bahan baku industri atau pabrik-pabrik itu. Strategi ini sebagai upaya di saat pandemi mereda harapannya industri nasional bisa langsung tancap gas tanpa adanya kendala keterbatasan bahan baku yang dibutuhkan," tegasnya.
Baca juga : Anak Buah Prabowo Minta PPKM Darurat Diperpanjang Hingga 17 Agustus
GINSI juga mendukung kebijakan perpanjangan PPKM Darurat sampai dengan 25 Juli 2021 mendatang sebagai upaya menekan laju Covid-19 di Indonesia.
"Meskipun berat kami rasakan sebagai pelaku usaha dengan kondisi sekarang ini. Namun kami optimistis keadaan akan membaik dimasa-masa mendatang. GINSI dapat memahami kebijakan yang diambil pemerintah," ucapnya. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya