Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ditarget Beroperasi November 2022, PLTS Terapung Cirata Terbesar Di ASEAN

Selasa, 3 Agustus 2021 19:58 WIB
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini

RM.id  Rakyat Merdeka - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung pertama di Indonesia memasuki tahap financial close pada 2 Agustus 2021. PLTS Terapung terbesar di Asia Tenggara itu ditargetkan beroperasi komersial (commercial operation date/COD) pada November 2022.

PLTS berkapasitas 145 MWAc ini terpasang di Waduk Cirata, Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

PLTS Terapung Cirata dikembangkan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi (PMSE) dengan kepemilikan saham 51 persen, PT PJB Investasi (unit usaha PT PLN) dan 49 persen Masdar (unit usaha Mubadala, perusahaan energi asal Uni Emirat Arab).

Adapun sumber pendanaan berasal dari tiga lembaga keuangan internasional, yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale, dan Standard Charter Bank. Dana yang disiapkan sekitar 140 juta dolar AS.

Baca juga : Bandara Internasional Lombok Siap Dukung Perhelatan Superbike Di The Mandalika

Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini optimistis, pembangkit ramah lingkungan ini bisa beroperasi komersial sesuai jadwal pada akhir 2022.

Kehadiran dari PLTS Terapung Cirata akan menjadi revolusi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di dalam negeri, mengingat pembangkit listrik ini dapat mengimbangi 214.000 ton emisi karbon dioksida.  

Pembangunan proyek strategis nasional yang juga masuk dalam pilar "GREEN" transformasi PLN ini diharapkan dapat berkontribusi dalam pencapaian target bauran energi baru terbarukan nasional sebesar 23 persen pada 2025.

"Keberhasilan pengembangan proyek ini, ke depannya diharapkan akan mendorong proyek-proyek terobosan di bidang EBT dengan harga yang kompetitif,” ungkap Zulkifli.  

Baca juga : Dahana Garap Terowongan PLTA Terbesar Di Sumatera

Diketahui, harga tenaga listrik dari PLTS ini cukup kompetitif, yakni sebesar USD 5,8 Cent / kilowatt hour (kWh).  

Selain dari sisi pengembangan EBT, PLTS Terapung yang ditargetkan bisa menghasilkan energi 245 juta kWh per tahunnya ini memegang peranan penting dalam elektrifikasi dan sisi pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pembangkit yang menempati area seluas kurang lebih 200 hektare di Waduk Cirata ini akan memasok listrik untuk 50.000 rumah serta menyerap tenaga kerja hingga 800 orang.  

Direktur Utama PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali) Gong Matua Hasibuan, menyampaikan rasa bangganya atas kerja keras dari PJBI dan Masdar yang berkolaborasi dengan sangat baik. Sehingga proses pendanaan atas proyek ini didapatkan dalam waktu yang tepat.  

Baca juga : Dukung Energi Bersih, PLN Terapkan Bali Eco Smart Grid

Dia juga menyampaikan rasa terima kasih untuk para stakeholder yang telah mendukung proyek ini, khususnya kepada kementerian terkait, pemerintah daerah setempat dan seluruh pihak yang telah terlibat.  

"Kami optimistis sinergi yang sangat baik bersama para stakeholder dapat terus ditingkatkan, sehingga proyek ini mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan bisnis EBT di Indonesia,” ujar Gong Matua Hasibuan.  
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.