Dark/Light Mode

Bantu Sektor Aviasi Dan Pariwisata Rebound

Ini 8 Definisi Bandara Pintar Yang Diungkap Di ISAF 2021

Jumat, 20 Agustus 2021 23:36 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto: Istimewa)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Implementasi konsep bandara pintar (smart airport) dinilai tepat mendorong pertumbuhan sektor aviasi dan pariwisata, termasuk mendorong pemulihan (rebound) setelah terdampak pandemi Covid-19. Di dalam webinar Indonesia Smart Airport Forum (ISAF 2021), para pembicara menyampaikan pandangan mengenai definisi smart airport dan implementasinya sehingga menjadi kunci kebangkitan aviasi dan pariwisata.

Berikut pandangan para narasumber mengenai smart airport yang disampaikan di dalam ISAF 2021:

1. Smart airport lahirkan inovasi berbasis teknologi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, inovasi-inovasi yang dilakukan di sektor penerbangan melalui pengembangan teknologi digital dapat mendukung upaya pemulihan ekonomi dan pariwisata di tengah pandemi Covid-19.

“Forum ini (ISAF 2021) diharapkan dapat menghasilkan inovasi baru, baik dari segi bisnis maupun teknologi digitalisasi. Yang dapat dikembangkan dan disinergikan dengan seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi dan pariwisata di Indonesia,” jelas BKS, sapaan Budi Karya Sumadi, seperti keterangan yang diterima RM.id, Jumat (20/8).

2. Smart airport kedepankan teknologi dan kolaborasi
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) [AP] Muhammad Awaluddin mengatakan, smart airport adalah bandara yang menggunakan teknologi sebagai kunci, mengutamakan otomatisasi, beroperasi efisien, dan mendapat hasil besar dengan hemat biaya operasional.

AP II juga menerapkan konsep Connected pada pengembangan bandara. Sehingga bandara mengedepankan kolaborasi stakeholder, mengutamakan informasi sebagai kunci utama, beroperasi dengan tangguh di setiap kondisi, dan manajemen yang saling terhubung.

“Pengembangan bandara AP II saat ini merujuk pada ‘Smart’ dan ‘Connected’, untuk mendukung visi kami sebagai Smart-Connected Airport Operator,” ujar Muhammad Awaluddin.

3. Smart airport beri manfaat lebih
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan, smart airport adalah bandara yang memanfaatkan teknologi termasuk kecerdasan artificial (artificial intelligent) untuk meningkatkan pendapatan operator, memberikan peningkatan pelayanan dan pengalaman perjalanan bagi penumpang, mewujudkan inisiatif hijau melalui energi baru terbarukan (EBT), serta beroperasi lebih efisien.

4. Smart airport perkenalkan pendekatan baru
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, mengatakan smart airport yang dicapai dengan transformasi digital memberikan pendekatan baru terhadap layanan bagi masyarakat dan operasional bandara yang berfokus pada keamanan, kenyamanan, dan terjangkau.

5. Smart airport berikan smart mobility
Guru Besar Institut Teknologi Bandung Prof Suhono Harso Supangkat mengatakan, smart airport menciptakan ekosistem smart mobility yang terintegrasi, melibatkan beragam perusahaan transportasi termasuk operator bandara. 

Implementasinya secara singkat dijelaskan sebagai berikut: Perusahaan Transportasi A, B, dan C memberikan layanan, lalu masing-masing perusahaan mengumpulkan informasi dari layanan tersebut, kemudian informasi tersebut dikelola dengan baik (information management and control), kemudian ketiga perusahaan transportasi itu menggunakan informasi yang ada untuk berkoordinasi guna mendatangkan manfaat bagi seluruh pihak.

6. Smart airport percepat proses
Associate Director Arthur D Little Consoultant Management Rick Russel mengatakan, implementasi Airport Operation Control Center (AOCC) untuk mendukung konsep smart airport dapat menopang efisiensi waktu di setiap titik layanan (touchpoint). Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah memiliki AOCC.

7. Smart airport tingkatkan efisiensi penerbangan
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengungkapkan, smart airport didukung dengan teknologi di sisi udara bisa menciptakan efisiensi penerbangan dan dalam pengaturan keberangkatan dan kedatangan di terminal. Di Bandara Soekarno-Hatta, ACDM telah diimplementasikan.

8. Smart airport miliki kemampuan mengadaptasi teknologi baru
Manager, Member and External Relations, Asia Pacific-International Air Transport Association (IATA) KarLeong Sum memaparkan, penumpang pesawat mengharapkan adanya sistem digital untuk menyimpan dan memverifikasi dokumen kesehatan di tengah pandemi ini. Oleh karena itu, bandara melalui penerapan konsep smart airport harus dapat mengakomodir berbagai teknologi baru. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.