Dark/Light Mode

Target 2023 Beroperasi, PT PII Beri Jaminan Proyek Satelit Satria

Rabu, 25 Agustus 2021 14:08 WIB
Ground Breaking proyek Proyek Satelit Satria (18/8). (Foto: Ist)
Ground Breaking proyek Proyek Satelit Satria (18/8). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Peletakan batu pertama (Ground Breaking) proyek infrastruktur Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha Satelit Multifungsi Pemerintah, Proyek KPBU Satria, telah berlangsung pada (18/8).

Artinya, kegiatan persiapan dan pembangunan akan segera dimulai agar dapat beroperasi pada akhir 2023 mendatang. Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Proyek berskema KPBU ini dikembangkan oleh Kementerian Komunikasi & Informatika (Kemenkominfo) selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dan telah ditunjuk PT Satelit Nusantara Tiga sebagai Badan Usaha Pelaksana serta telah diberikan penjaminan pemerintah oleh Special Mission Vehicles (SMV) Kementerian Keuangan yaitu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PT PII.

Proyek KPBU Satria merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam menuntaskan konektivitas pada layanan publik pemerintahan di seluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) serta perbatasan.

Proyek KPBU Satria akan menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dan memiliki kapasitas sebesar 150 Gbps yang direncakanan akan melayani kurang lebih 150.000 lokasi layanan publik yang terdiri atas sarana Pendidikan, fasilitas kesehatan, pemerintah daerah, administrasi pertahanan dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga : Dipantau 3 Menteri, BP Jamsostek Vaksinasi Pekerja Di Bali

Saat ini, proyek KPBU Satria telah memasuki tahapan konstruksi dan ditargetkan peluncuran dapat dilaksanakan pada kuartal ke II 2023 serta diharapkan kuartal keempat 2023 sudah dapat beroperasi.

Dalam sambutannya pada Ground Breaking Ceremony Stasiun Bumi Proyek KPBU Satelit Multifungsi Pemerintah, di Cikarang (18/8), Menteri Kemenkominfo, Johnny G. Plate menyatakan langkah ini juga menunjukkan, terlepas dari situasi pandemi, upaya percepatan transformasi digital terus diwujudkan demi menghadirkan konektivitas digital di seluruh pelosok nusantara.

"Pemerintah juga dapat melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan serta menjadi sarana komunikasi data antara Satelit Satria dengan bumi. Teknologi satelit ini adalah sebagai solusi telekomunikasi dalam usaha bersama memperkecil kesenjangan akses broadband internet untuk menjembatani digital divide," ungkap Johnny.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono dalam sambutannya menyatakan, lemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur digital yang menjadi pondasi kuat untuk kehidupan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini. Salah satunya dari keberadaan proyek KPBU Satria yang diharapkan mampu mendorong pemerataan akses dan kegiatan untuk masyarakat.

Baca juga : PT PP Kolaborasi Dengan Rekind Bidik Proyek Strategis Sektor Industrial Plants

Sampai saat ini, pemerintah terus membangun infrastruktur sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan pembangunan percepatan infrastruktur pada proyek PSN. "Proyek Satria ini yang juga dapat dukungan penuh dari PT PII diharapkan dapat selesai tepat waktu dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat di masa pandemi ini," lanjut Susiwijono.

Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo mengatakan, Proyek Satria merupakan proyek KPBU pada sektor telekomunikasi yang keempat setelah Palapa Ring (Barat, Tengah dan Timur). Dengan adanya dukungan Penjaminan Pemerintah dari PT PII, proyek memperoleh kepercayaan investor swasta dan pembiayaan dari berbagai lembaga pembiayaan internasional yaitu HSBC, Santander, BPI France, Korean Development Bank (KDB), dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

Sehingga proyek SATRIA ini dapat dibangun untuk meningkatkan penyediaan layanan internet ke lebih dari 150.000 titik pelayanan publik khususnya seperti sekolah, rumah sakit, dan pemerintahan di daerah terpencil.

"Ini merupakan wujud komitmen dan dukungan PT PII melalui penjaminan tidak hanya meningkatkan minat dan keamanan investor dan pembiayaan swasta, namun melalui pemantauan aktif PT PII dan koordinasi dengan berbagai stakeholder untuk proyek dapat selesai tepat waktu sehingga manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat menutup kesenjangan digital khususnya di wilayah 3T dan perbatasan," ungkap Sutopo.

Baca juga : Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat Perlu Ditingkatkan

Sebagai informasi, proyek ini direncanakan memiliki 11 stasiun bumi atau Gateway di beberapa lokasi yang tersebar di Indonesia antara lain di Batam, Cikarang, Banjarmasin,Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura. Kemudian, Cikarang menjadi lokasi untuk Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control & Gateway Proyek  KPBU Satria.

Adapun Satelit Satria nantinya akan memiliki kapasitas 150Gbps yang menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-Band. Lewat Proyek Satria ini, akan tersedia akses internet broadband yang berkualitas sebagai solusi bagi masyarakat untuk mengakses informasi, pendidikan, kesehatan dan layanan pemerintahan pada masa pandemi Covid-19. [MRA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.