Dark/Light Mode

RMAP, Kunci Sukses MSP Tembus Pasar Timah Dunia

Senin, 6 September 2021 12:52 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pencapaian ekspor timah PT Mitra Stania Prima (MSP) tak lepas dari sertifikasi responsible minerals assurance process (RMAP). Sertifikasi ini dikeluarkan lembaga nirlaba, Responsible Business Alliance (RBA).

Pencapaian MSP, seharusnya bisa menjadi contoh bagi perusahaan timah Tanah Air. Tidak semua produsen timah dapat memperoleh sertifikasi RMAP. RBA memiliki sejumlah kriteria sebelum menerbitkan sertifikasi RMAP.

Di antaranya, keuntungan operasional murni untuk perusahaan. Bukan untuk dialokasikan sebagian kepada kelompok-kelompok yang tengah terlibat konflik.

Baca juga : Bupati Gemar Terima Suap

Produsen sepatu Nike, Inc. adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan anggota RBA yang diwajibkan untuk menyelidiki negara asal timah, tantalum, tungsten, dan emas yang terkandung dalam produknya.

Nike, serta perusahaan dari sektor lain termasuk elektronik, otomotif, dirgantara, ritel, dan perhiasan, hanya menggunakan sumber dari pabrik dan smelter yang sesuai RMAP. Bukan hanya Nike, Tesla Motors juga merupakan salah satu anggota RBA.

"Tesla hanya akan menggunakan produk industri pertambangan dari pelaku bisnis yang tersertifikasi oleh RMAP," kata Chief Executive Officer (CEO) MSP Aryo Djojohadikusumo, di Jakarta, Senin (6/9).

Baca juga : Pembangunan Ibu Kota Baru Butuh 20 Tahun

Selain RMAP, pendaftaran ulang merek MSP di London Metal Exchange juga diharapkan membuat ekspor MSP lebih positif. Saat ini, MSP tengah memperbarui registrasi merek dagang yang sudah terdaftar sejak 8 Juni 2017 tersebut.

"Diharapkan tahun ini prosesnya selesai karena seluruh persyaratan administratif yang diperlukan telah dipenuhi oleh perusahaan," tuturnya.

Sepanjang tahun lalu, PT Mitra Stania Prima (MSP) membukukan ekspor logam timah sebesar 3.299 ton. Capaian tersebut sejalan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) 2020 perusahaan yang diberikan Dinas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bangka Belitung sebanyak 3.300 ton logam timah.

Baca juga : Mitra Stania Prima, Perusahaan Timah Indonesia Tembus Pasar Dunia

"Perdagangan dilakukan melalui bursa timah Indonesia, Jakarta Future Exchange ke Amerika Serikat, negara-negara di Eropa dan Asia," beber Aryo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.