Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pengusaha Minta Tambahan Insentif Ke Presiden
Dunia Usaha Tidak Optimal Ekonomi Juga Belum Stabil
Minggu, 12 September 2021 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mendorong para pengusaha terus meningkatkan kegiatan ekonomi. Ini penting dilakukan untuk membantu menurunkan angka pengangguran yang tinggi akibat pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden sudah berbicara dengan pengusaha dan meminta mereka terus optimistis. Pengusaha juga diharapkan bekerja sama dengan pemerintah memulihkan perekonomian di Indonesia.
“Pemerintah telah memberikan sejumlah keringanan. Mulai dari diskon Pajak Penambahan Nilai (PPN) sampai pada Pajak Penghasilan (PPh) badan usaha. Karena itu, Bapak Presiden mendorong agar semua optimistis menghadapi tantangan ke depan,” kata Airlangga dalam keterangannya, Kamis (9/9).
Baca juga : Tak Paham RPJMD, NasDem: Gerakan Interpelasi Ke Anies Dinilai Tidak Jelas
Menurut Airlangga, Presiden juga menegaskan bahwa pandemi Covid-19 saat ini masih belum berakhir.
Meski begitu, kasus Covid-19 sudah mulai terkendali. Penanganan virus Corona di Indonesia juga lebih baik dibandingkan dengan negara lain.
Perkembangan yang bagus ini perlu dijaga semua pihak, baik pemerintah maupun pelaku usaha. Ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
Baca juga : Ekonomi Ngacir Lagi
“Jika angka kasus Covid-19 kembali meningkat, maka pertumbuhan ekonomi akan rendah,” jelas eks anggota DPR ini.
Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun ini sudah jauh lebih baik dibanding tahun lalu.
“Sayang, meningkatnya penularan Covid-19 varian Delta sejak Juni lalu dan baru melandai di Agustus, merusak momentum pemulihan yang sebenarnya baru mulai terlihat di kuartal II- 2021,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Pengusaha Ngarep Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas
Menurut Yusuf, yang paling terdampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat varian Delta menyerang, yakni sektor ritel.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya