Dark/Light Mode

Lawatan Ke Jerman

Bahlil Rayu Volkswagen Bangun Industri Baterai

Senin, 11 Oktober 2021 06:40 WIB
Menteri Bahlil dengan CEO Volkswagen Thomas Schmall. (Foto: BKPM).
Menteri Bahlil dengan CEO Volkswagen Thomas Schmall. (Foto: BKPM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjajaki kerja sama investasi dengan pebisnis Jerman. Salah satunya, dengan perusahaan besar Volkswagen.

Bahlil melakukan kunjungan kerja ke Jerman, Jumat (8/10) waktu setempat. Di negeri Panzer, Bahlil menemui petinggi perusahaan raksasa otomotif Jerman, Volkswagen AG (VW).

“Pertemuan ini bertujuan untuk mendorong VW dalam mewujudkan rencana investasinya di Indonesia dalam bidang industri sel baterai,” ungkap Bahlil seperti dilansir di laman Instagram BKPM, kemarin.

Baca juga : Dubes Jerman Ina Lepel, Ucapkan Hari Penyatuan Jerman Via Sosmed

Ajakan Bahlil tersebut mendapatkan sambutan positif Chairman of the Board of Management Volkswagen Group Component, Thomas Schmall-von Westerholt, yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam pertemuan, Bahlil menyampaikan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Dan, Indonesia merupakan pasar potensial bagi mobil listrik.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir,” jelas Bahlil.

Baca juga : Tawarkan Berbagai Kemudahan, KPR Segmen Milenial Jadi Incaran Industri

Selain dengan VW, Bahlil juga melakukan pertemuan dengan petinggi BASF, produsen kimia Jerman terbesar di dunia.

Pertemuan dengan BASF guna menindaklanjuti minat perusahaan itu investasi di bidang industri smelter (permurnian) hidrometalurgi nikel dan kobalt yang juga menghasilkan produk bahan baku baterai kendaraan listrik.

Rencananya, BASF bekerja sama dengan Eramet, perusahaan pertambangan asal Prancis. Keduanya akan bekerja sama investasi kompleks pengolahan nikel-kobalt, untuk keperluan pengembangan kendaraan listrik.

Baca juga : Bamsoet Dukung Industri Modifikasi Kendaraan Listrik

Proyek tersebut mencakup pembangunan pabrik High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dan Base Metal Refinery (BMR).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.