Dark/Light Mode

Lawatan Ke Jerman

Bahlil Rayu Volkswagen Bangun Industri Baterai

Senin, 11 Oktober 2021 06:40 WIB
Menteri Bahlil dengan CEO Volkswagen Thomas Schmall. (Foto: BKPM).
Menteri Bahlil dengan CEO Volkswagen Thomas Schmall. (Foto: BKPM).

 Sebelumnya 
“Rencana investasi BASF sejalan dengan fokus Pemerintah Indonesia saat ini dalam mewujudkan hilirisasi industri,” kata Bahlil.

Dalam pertemuan, Bahlil meminta agar BASF tidak hanya berhenti investasi pada industri pemurnian nikel saja. Namun juga menggarap produk akhir berupa komponen baterai listrik.

Baca juga : Dubes Jerman Ina Lepel, Ucapkan Hari Penyatuan Jerman Via Sosmed

“Kami akan dukung penuh rencana investasi BASF ini. Terkait perizinan dan insentif investasi, kami yang akan urus. Kami akan kawal terus sampai beres,” jelas mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tersebut.

Adapun pembangunan HPAL akan dilakukan di Halmahera Tengah, Maluku Utara, dengan kapasitas produksi sekitar 42.000 metrik ton nikel/tahun. Dan sekitar 5.000 metrik ton kobalt/tahun.

Baca juga : Tawarkan Berbagai Kemudahan, KPR Segmen Milenial Jadi Incaran Industri

Anggota Board of Executive Director BASF Markus Kamieth mengapresiasi komitmen Kementerian Investasi/BKPM dalam memfasilitasi rencana investasi BASF di Indonesia.

Terkait dengan rencana investasinya, Kamieth mengharapkan, Kementerian Investasi/ BKPM dapat mendorong kawasan industri independen dalam penyediaan listrik secara proporsional, yang berasal dari energi terbarukan.

Baca juga : Bamsoet Dukung Industri Modifikasi Kendaraan Listrik

Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, total realisasi investasi asal Jerman secara akumulatif dari tahun 2016-triwulan II-2021, mencapai 1.143 juta dolar AS. Jerman menempati posisi ke-16 daftar negara investasi di Indonesia. Dari realisasi investasi itu, menyerap tenaga kerja di Indonesia sebanyak 35.492 orang. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.