Dark/Light Mode

Utang Jumbo Proses Tancap Gas Pembangunan

Tiko: Jika Ada BUMN Pilek, Kita Sembuhkan

Minggu, 17 Oktober 2021 06:50 WIB
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Warta Ekonomi)
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo. (Foto: Warta Ekonomi)

 Sebelumnya 
“Perubahan-perubahan seperti itu kan sering terjadi di proyek lain,” imbuhnya.

Soal penggunaan APBN, Tiko memastikan, campur tangan Pemerintah hal yang wajar terhadap proyek strategis. Apalagi, tidak bersifat langsung. Karena, kucuran dana melalui proses Penyertaan Modal Negara (PMN) via BUMN.

Tiko juga memastikan, penetapan tambahan anggaran untuk proyek KCJB didahului proses audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Baca juga : Wagub DKI Ingatkan Giring Agar Lebih Bijak, Tidak Saling Menyalahkan

“Nanti akan dilihat dulu secara detail, berapa kebutuhan dananya, kira-kira tepat nggak? Efisien nggak? Kami kan juga ingin pembangunan dilakukan dengan efisien,” imbuhnya.

Seperti diketahui, estimasi biaya proyek KCJB mengalami pembengkakan (cost overrun) 1,7 miliar dolar AS-2,1 miliar dolar AS, atau setara Rp 24,23 triliun-Rp 29,93 triliun.

Dengan adanya kenaikan biaya ini, pembangunan proyek KCJB juga turut mengalami pembengkakan menjadi 8 miliar dolar AS atau setara Rp 114 triliun.

Baca juga : PUPR Lanjutkan Program Pembangunan Tanggul Pantai

Sebelumnya, Presiden Jokowi menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta-Bandung.

Dalam beleid itu, kepala negara menyampaikan Proyek KCJB akan mendapat suntikan dana dari APBN melalui PMN kepada PT KAI.

Perpres itu terbit untuk mendukung kelangsungan Proyek Kereta Cepat. Sebab, BUMN yang tergabung dalam konsorsium proyek tersebut tengah mengalami kendala keuangan akibat pandemi.

Baca juga : KPK Usut Aliran Duit Korupsi Pembangunan Gereja King Mile Papua

Apalagi, anggaran pembangunan itu diprediksi membengkak dari perencanaan awal. BUMN yang tergabung dalam Kon­sorsium, yakni PT Kereta Api Indonesia, PT Wijaya karya, PT Perkebunan Nusantara dan Jasa Marga. [SRF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.