Dark/Light Mode

Ditopang Fortuner, Toyota Ekspor 61.600 Mobil

Jumat, 24 Mei 2019 16:58 WIB
Toyota Innova bersiap masuk kapal untuk di ekspor. (Foto: Ist)
Toyota Innova bersiap masuk kapal untuk di ekspor. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gejolak perekonomian global serta adanya tendensi proteksionisme di beberapa negara mulai membawa dampak bagi pertumbuhan ekspor otomotif nasional. Volume ekspor kendaraan utuh (Complete Build Up/CBU) Toyota pada bulan Januari hingga April 2019 tercatat sebanyak 61.600 unit. Jumlah ini turun 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan jumlah 65.700 unit.  

Dari total volume ekspor CBU bermerek Toyota tersebut, kontributor terbesar masih dipegang oleh model Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner dengan volume 14.400 unit atau 23 persen dari total volume ekspor. Kemudian disusul oleh Rush dengan volume 12.600 unit (20 persen), serta Agya di tempat ke tiga dengan volume 10.800 unit (18 persen). Model-model lainnya adalah Vios, 7.500 unit, Avanza 8.400 unit, Kijang Innova, Sienta, Yaris serta Town Ace/Lite Ace dengan total volume 7.900 unit.  

Baca juga : TMMIN Ekspor 46.130 Mobil

Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan, situasi yang terjadi saat ini merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan dan menjadi resiko yang telah diperhitungkan oleh korporasi. “Naik turunnya kondisi perekonomian di sebuah negara tujuan ekspor merupakan hal di luar kontrol atau kendali kita dan tidak terhindarkan. Namun demikian, hal-hal seperti ini tentu telah kami perhitungkan dalam manajemen resiko,” ungkap Bob Azam di Jakarta, Jumat (24/5).  

Walaupun kinerja ekspor CBU di periode empat bulan pertama tahun ini kurang memuaskan, TMMIN tidak mengoreksi target pertumbuhan ekspor dan masih optimis bahwa pertumbuhan di atas 5 persen hingga akhir 2019 dapat dipenuhi. “Belum ada koreksi terhadap target ekspor. Kami masih optimis target pertumbuhan di atas 5 persen dapat tercapai,” katanya.

Baca juga : Sampai Maret, Honda Ekspor 58.654 Motor

Menurut dia, mulai pertengahan tahun, akan ada ekspansi ekspor ke beberapa negara tujuan baru di kawasan Amerika Tengah. Ditambah adanya permintaan fleet order dari negara-negara Timur Tengah diharapkan bisa membantu tercapainya target yang ditetapkan.

Penambahan negara tujuan di kawasan Amerika Tengah tersebut melalui proses yang tidak singkat. Studi pasar termasuk peraturan dan regulasi di negara kandidat tujuan ekspor baru dilakukan langsung oleh divisi terkait di TMMIN sejak tahun 2018 yang lalu.

Baca juga : Kuartal I, Mitsubishi Jual 34.100 Mobil

Pada bulan November tahun lalu, kata dia, TMMIN mengundang para distributor dari kandidat negara tujuan ekspor baru ke Indonesia untuk melihat proses produksi di pabrik Karawang serta berdiskusi mengenai hal-hal yang terkait dengan tren pasar dan karakteristik konsumen di negara-negara tersebut. Setelah seluruh proses studi selesai, TMMIN kemudian mengusulkan potensi perluasan ekspor ini ke pihak prinsipal untuk mendapatkan persetujuan.

“Persaingan yang semakin sengit, ditambah dengan kondisi ekonomi global yang kurang stabil, membuat kami harus semakin proaktif dalam meningkatkan performa ekspor, tidak hanya menunggu order dari prinsipal. TMMIN membuat divisi khusus yang bertugas mencari pasar-pasar tujuan ekspor baru sebagai upaya dalam menjawab tantangan tersebut,” pungkas Bob Azam. [DIT]  

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.