Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Triwulan III-2021 Raup Rp 2,26 Triliun
Digitalisasi Layanan Dongkrak Laba BSI
Jumat, 29 Oktober 2021 06:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menorehkan kinerja positif pada triwulan III-2021. Perusahaan pelat merah ini berhasil membukukan laba bersih Rp 2,26 triliun. Angka ini naik 37,01 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, saat ini BSI masih fokus pada program digitalisasi, baik yang terkait produk maupun layanan perbankan untuk nasabah pasca penggabungan tiga bank syariah milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) 1 Februari lalu. Dan rupanya, hal tersebut mampu mendorong pertumbuhan laba bersih pada triwulan III tahun ini.
Baca juga : Gugatan Rp 1 Triliun Kivlan Zen Ke Wiranto Kandas Di PT DKI
“Akselerasi digital menjadi salah satu fokus BSI dalam menggenjot bisnis saat ini,” ungkap Hery dalam paparan kinerja triwulan III-2021 secara virtual, kemarin.
Hal ini tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133 persen yoy. Selain itu, kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi. Artinya, sebanyak 95 persen transaksi di BSI sudah menggunakan e-channel. Sedangkan sisanya sebanyak 5 persen masih menggunakan layanan teller.
Baca juga : Telkom Dan ITDC Dukung Digitalisasi Mandalika Jadi Wisata Dunia
Lebih rinci Hery mengatakan, selain terdorong transaksi digital, perolehan laba bersih itu ditopang kinerja berbagai sektor. Di antaranya perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 219,19 triliun.
Terkait DPK, menurut Hery pihaknya terus meningkatkan pertumbuhan tabungan, khususnya tabungan Wadiah. Tabungan Wadiah tumbuh signifikan sebesar 16,22 persen yoy atau mencapai Rp 30,35 triliun pada September 2021. Sementara toal tabungan bertumbuh 11,57 persen yoy yakni mencapai Rp 91,43 triliun pada kurun waktu yang sama. Pertumbuhan tabungan tersebut berdampak kepada membaiknya Cost of Fund (CoF) sekitar 2,10 persen. Persentase tersebut turun signifikan dibandingkan dengan Desember 2020 yang sebesar 2,67 persen.
Baca juga : PUPR Geber Rehabilitasi Jaringan Irigasi Jabar
Selain DPK, kinerja pembiayaan pun tak kalah moncer. Pembiayaan BSI mampu tumbuh sekitar 7,38 persen yoy yang mencapai Rp 163,32 triliun. BSI pun mampu menjaga kualitas pembiayaan (Non Performing Finance/NPF) nett sebesar 1,02 persen.
Hery menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan disokong oleh pembiayaan konsumer yang mencapai Rp 77,89 triliun. Jumlah itu naik sekitar 21,43 persen yoy dari sebesar Rp 64,14 triliun. Kemudian, disusul gadai emas yang tumbuh 15,58 persen yoy dengan penyaluran mencapai Rp 4,42 triliun dari sebelumnya Rp 3,82 triliun.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya