Dark/Light Mode

Dorong Wirausaha Di Kalangan Anak Muda

Pemerintah Gencar Sosialisasi Kemudahan Akses Pembiayaan

Senin, 27 Mei 2019 08:15 WIB
Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan. (Foto : istimewa)
Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) melakukan sosialisasi pembiayaan bagi wirausaha pemula di seluruh Indonesia. Pemerintah berharap, para pelaku UMKM dan wirausaha pemula dapat mengetahui sumber-sumber pembiayaan, terutama dalam mengembangkan usahanya.

Sekretaris Kemenkop dan UKM Rully Indrawan menegaskan, pihaknya akan terus menggelar sosialisasi terkait pembiayaan bagi wirausaha pemula di seluruh Indonesia. “Kita banyak memiliki program bagus khususnya terkait skema pembiayaan bagi UMKM dan wirausaha pemula. Sayangnya, program strategis tersebut belum tersosialisasi dengan baik ke publik,” kata Rully saat membuka acara Focus Group Discus- sion (FGD) bertajuk Wirausaha Pemula vs Pembiayaan di Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Ia mengajak seluruh komponen, termasuk Gerakan Koperasi, untuk intens mensosialisasikan adanya skim pembiayaan bagi UMKM dan wirausaha pemula. Derasnya sosialisasi pembiayaan, kata Rully, diyakini bisa membuat pelaku Koperasi dan UMKM (KUKM) menjadi kuat untuk bersaing. Ini juga menjadi bagian dari penguatan ekonomi rakyat. Tak salah juga bila Jabar menjadi Pilot Project karena merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Baca juga : Menpar Salahkan Tiket Pesawat

Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati menambahkan, pemberdayaan UMKM tidak bisa dilakukan secara One Man Show, di mana ada 23 kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Menko Perekonomian yang melakukan program tersebut. “Kita juga sudah bersinergi dengan kalangan akademisi, di mana sudah ada MoU dengan 59 perguruan tinggi di Indonesia,” tuturnya.

Ia menyebutkan, baru sekitar 19,94 persen UMKM di Indonesia yang mampu mengakses pembiayaan dari sektor perbankan. Artinya, masih banyak UMKM terlebih lagi wirausaha pemula (mikro) yang belum menikmati akses perbankan. “Ada banyak lembaga keuangan alternatif untuk membiayai UMKM dan wirausaha pemula, tidak hanya perbankan. Salah satunya adalah koperasi,” tegasnya.

Apalagi, lanjut Yuana, kehadiran koperasi memang untuk mendukung usaha dari anggotanya (UMKM). Saat ini di Indonesia ada sekitar 20.852 unit Koperasi Simpan Pinjam (KSP), yang bisa dijadikan sandaran permodalan bagi UMKM dan wirausaha pemula.

Baca juga : Ekspor Pertanian NaikĀ Tanda Pemerintah Perhatian Ke PetaniĀ 

“Di Kemenkop dan UKM juga ada program skim khusus bagi startup capital. Pasalnya, kami menyadari, aspek modal menjadi bagian penting untuk peningkatan usaha,” katanya.

Tak hanya itu, periode 2011- 2018 sudah ada sebanyak 20 ribu lebih wirausaha pemula yang mendapat program WP dari Kemenkop dan UKM. Untuk 2019, kata Yuana, pihaknya mentargetkan sebanyak 2.500 orang wirausaha pemula dengan total dana sebesar Rp 30 miliar. “Masing-masing wirausaha pemula bisa mendapat bantuan permodalan hingga maksimal Rp 12 juta,” imbuhnya.

Ia juga mendorong pelaku UMKM untuk mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga sangat murah, yakni 7 persen pertahun. Di 2019, kementerian menyiapkan dana subsidi bunga KUR sebesar Rp13,6 triliun. Saat ini, sudah ada tiga koperasi sebagai penyalur KUR, yaitu Kospin Jasa, Kopdit Obor Mas, dan KSP Guna Prima Dana.

Baca juga : Pemerintah Kudu Awasi Khusus Produk Pertanian

Direktur Komersial dan UMKM PT Bank Pembangunna Jawa Barat (BJB) Benny Ruswandi meminta generasi muda untuk jangan takut melangkah menjadi seorang wirausaha. Dan ini menjadi tugas Bank BJB agar para wirausaha pemula berani melangkah. “Kita memiliki program pembiayaan yang sifatnya pemberdayaan ekonomi masyarakat terpadu. Sudah banyak wirausaha pemula yang kita bina,” ucapnya.

Meski begitu, Benny mengakui ada beberapa tantangan yang membelit para wirausaha pemula. Di antaranya, unbankable, kesulitan pemasaran, hingga masih rendahnya pemahaman bisnis. “Kita bina mereka hingga usaha mereka fisible, dan juga bankable,” ujarnya.

Sementara Kepala Area Bandung Bank BRI Ismanto bilang, animo wirausaha di Bandung mengakses KUR terbilang tinggi. Tahun ini, KUR ditargetkan sebesar Rp 9,7 triliun, dan hingga Mei 2019 sudah tersalurkan sebesar Rp3,6 triliun. “Ada sekitar 608 BRI Unit yang bisa melayani UMKM mengakses KUR di Bandung. Selain itu, KUR juga diharapkan melahirkan usaha-usaha mikro baru,” ucapnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.