Dark/Light Mode

Wisatawan Merosot

Menpar Salahkan Tiket Pesawat

Kamis, 16 Mei 2019 08:55 WIB
Turis asing di Bandara Ngurah Rai.
Turis asing di Bandara Ngurah Rai.

RM.id  Rakyat Merdeka - Mahalnya harga tiket pesawat sejak awal tahun membuat industri pariwisata pusing. Akibatnya, jumlah wisatawan mengalami penurunan hampir 30 persen. 

Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mengatakan, penurunan kunjungan wisatawan itu paling terasa di luar Jawa. Karena, di Jawa, ada cukup banyak pilihan moda trasportasi lain, seperti kereta dan bus.

"Saya usulkan kalau memungkinkan tarif batas atas itu turunkan juga untuk LCC, idealnya sebesar 40 persen, sehingga wisatawan nusantara akan lebih baik," katanya di Jakarta.

Baca juga : Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Turun 16 Persen

Menurutnya, bukan hanya wisatawan lokal saja namun wisatawan mancanegara juga terpengaruh oleh mahalnya harga tiket pesawat. Tapi jumlahnya sangat kecil, yaitu sekitar 2-3 persen. Alasannya, turis asing melakukan perjalanan ke Indonesia, tidak hanya mengunjungi satu kota. Sehingga tarif pesawat yang tinggi membuat minat liburan berkurang.

Arief melihat pariwisata di kawasan Indonesia timur yang paling terkena dampaknya.  "Untuk Labuan Bajo, Raja Ampat, Lombok, itu terpengaruhnya lebih parah. Jadi di luar Jawa, lebih terpengaruh dari yang Jawa," jelasnya.

Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASITA) Nunung Rusmiati menilai, keputusan pemerintah untuk merevisi Tarif Batas Atas disambut positif industri pariwisata. 

Baca juga : Layani Pemudik, Pelni Siapkan 26 Kapal

Apalagi sebentar lagi masa mudik Lebaran akan banyak masyarakat menggunakan moda transportasi udara. Nunung menjelaskan, jika harga tiket diturunkan bakal kebanjiran wisatawan yang mudik. 

"Artinya, ada pergerakan perkonomian. Nilainya jelas tidak sedikit, dan ini membuat daerah bergairah bukan saja sektor pariwisata tetapi juga sektor lainnya. Ya harus dalam minggu ini harga tiket dapat terlihat, sehingga masyarakat sudah dapat merencanakan mudik Lebarannya," ujarnya.

Menurutnya, Asita saat ini telah menerapkan paket perjalanan wisata yang lebih agresif. Di mana wisatawan mancanegara diarahkan untuk mengunjungi lebih banyak destinasi di Indonesia. 

Baca juga : BI Siapkan 2.900 Titik Tempat Penukaran Duit

"Kita saat ini lebih menitikberatkan paket wisata multi destinations bagi wisatawan mancanegara. Di mana mereka diarahkan untuk mengunjungi destinasi lain di luar destinasi utama. Misalnya, yang berkunjung ke Bali kita arahkan juga berkunjung ke NTB, NTT, atau Yogyakarta. Dengan tiket domestik yang lebih murah, paket yang kita jual pun akan semakin bersaing," tuturnya. (KPJ)
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.