Dark/Light Mode

Erick: Komitmen Baru Investasi UEA Bakal Dongkrak Infrastruktur Vital dan Strategis Nasional

Jumat, 5 November 2021 11:05 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi, serta Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, UEA, Rabu (3/11).  (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) bersama Putra Mahkota Abu Dhabi, serta Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, UEA, Rabu (3/11). (Foto: Humas BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komitmen baru pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) untuk menyalurkan investasi di Indonesia, diyakini dapat memajukan infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional.

Ini sangat baik bagi prospek masa depan ekonomi Indonesia, terutama di sektor-sektor industri yang dikelola BUMN. Sehingga, mampu mendatangkan modal yang akan digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

 

Baca juga : Jokowi Pengen Amrik Investasi Di Indonesia

 

Hal itu diungkapkan Menteri BUMN, Erick Thohir usai menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi, serta Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, UEA, Rabu (3/11).

Dalam pertemuan yang dihadiri beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju 2 serta jajaran menteri dan pengusaha UEA, negara Teluk Arab itu menyatakan komitmen untuk menyalurkan investasi ke Indonesia, hingga mencapai 32,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 457 trilyun.

Baca juga : LRT Tabrakan, Menhub: Keselamatan Aspek Utama Pembangunan Infrastruktur Transportasi

"Kepercayaan pemerintah dan kalangan pengusaha UEA terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia yang besar itu, mendukung keinginan kita untuk membangun infrastruktur vital dan strategis dengan modal. Bukan utang. Jadi, mayoritas investasi itu akan dialokasikan ke berbagai BUMN,  dan mendukung prioritas strategis Kementerian," jelas Erick di Dubai.

Dari potensi investasi sebesar 32,7 miliar dolar AS, sebanyak 18 miliar dolar AS akan dialokasikan kepada BUMN. Antara lain melalui Pertamina, PLN dan Pelindo. Demi mendukung transformasi di ketiga BUMN itu, dalam melakukan percepatan investasi, inovasi model bisnis, dan pengembangan teknologi.

Kementerian BUMN mencanangkan beberapa proyek besar terhadap ketiga BUMN itu. Misalnya saja, pembangunan energi terbarukan untuk Indonesia bersama PLN, peningkatan kapasitas dan revitalisasi refinery Pertamina, serta pengembangan infrastruktur pelabuhan di seluruh kepulauan Indonesia, melalui Pelindo dan pembangunan digital competitiveness.

Baca juga : Irigasi Dongkrak Produktivitas Pertanian Tabanan

"Minat dan komitmen besar sejumlah investor global dan negara ke Indonesia ini harus dijawab dengan mempersiapkan SDM kita, sebagai human capital. Sehingga, investasi dana dan modal ini bisa mencapai sasaran. Selain itu, kita juga harus membenahi biaya logistik kita yang masih tinggi," tutur Erick.

Pihak UEA sudah berulang kali melakukan kerja sama dengan Indonesia. Di bidang energi, terjalin kerja sama antara PT PLN dan Pertamina dengan 2 BUMN milik pemerintah UEA: Masdar dan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc).

Di samping itu, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) telah berkomitmen melakukan investasi ke Indonesia Investment Authority (INA). [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.