Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ikuti Tren Pertumbuhan Media Sosial

Fikom Universitas Moestopo Luncurkan Konsentrasi Digital Broadcasting

Kamis, 7 Juli 2022 17:30 WIB
Dekan Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) M. Saefulloh (belakang) tengah mengajarkan penyiaran digital kepada mahasiswa. (Foto: Qori/RM)
Dekan Fikom Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama) M. Saefulloh (belakang) tengah mengajarkan penyiaran digital kepada mahasiswa. (Foto: Qori/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) meluncurkan konsentrasi baru Digital Broadcasting untuk memenuhi kebutuhan industri ditengah perkembangan Media Sosial.

Dekan Fikom Univ Moestopo Dr (C). H. Muhammad Saefulloh, M.Si mengatakan, perkembangan komunikasi semakin cepat dengan adanya teknologi.

Sementara itu, perkembangan ilmu jauh lebih lambat dari perkembangan teknologi. Maka dari itu, perguruan tinggi memiliki otonomi untuk membuat ilmu semakin relevan dengan perkembangan teknologi.

"Konsentrasi Digital Broadcasting untuk menjawab tantangan itu," kata Saefullah di Jakarta, Kamis (7/7).

Saefulloh menjabarkan bahwa dalam konsentrasi Digital Broadcasting ini tak hanya mempelajari filsafat ilmu komunikasi, tetapi juga mempelajari new media, manajemen digital, produksi digital termasuk juga mempelajari sistem hukumnya.

Baca juga : Dukung Keamanan Berkendara, Invens Sukses Luncurkan Kamera Dashboard 70mai

“Jadi memperdalam ilmu juga perlu dilakukan agar konten yang dihasilkan bisa dinikmati,” jelasnya.

Ia menjelaskan, konsentrasi ini dibuka melalui beberapa tahapan, baik dalam penyusunan profil lulusan, kurikulum dan muatan matakuliah, Focus Group Discussion (FGD) dengan narasumber yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi komunikasi secara digital khususnya bidang broadcasting. Serta faktor-faktor lain yang masuk dalam pertimbangan pembukaan konsentrasi baru ini.

“Faktor-faktor tersebut diukur berdasarkan atas riset yang dilakukan secara internal yang dibagi atas empat kelompok yaitu perspektif keuangan, perspektif stakeholders, perspektif proses internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan,” ungkapnya.

Saefulloh optimis dengan dibukanya konsentrasi baru ini memberi warna tersendiri bagi Fikom Moestopo sekaligus respon akan perubahan pada bidang broadcasting yang semakin canggih dan tantangan untuk mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan para pengguna.

“Para pengajar yang dilibatkan dalam konsentrasi digital broadcasting ini para praktisi yang berpengalaman dan memahami dengan baik bidang ini sehingga outputnya juga akan sesuai dengan tujuan dan target yang kami tetapkan,” ujarnya.

Baca juga : Jadikan Belajar Mengasikan, Dosen Universitas Mercu Buana Asah Kreatifitas Digital

Lalu apa yang membedakan antara Broadcasting dengan Digital Broadcasting, Saefulloh menyampaikan kalau Broadcasting hanya terbatas TV dan radio. Sementara digital broadcasting lebih ke arah media sosial, podcast, youtube dan kanal digital lainnya.

“Dari sisi teknis produksi juga berbeda. Kalau di broadcast itu siaran saja atau satu arah. Sementara digital broadcasting niatnya yaitu interaction,” jelasnya.

Soal mata kuliah, dalam konsentrasi digital broadcasting Univ Moestopo menyajikan 21 mata kuliah dengan muatan teori sebesar 25 persen dan muatan praktek 75 persen. Bagaimana dengan pengajarnya?

“Kita kerja sama dengan beberapa instansi yang berkaitan dengan digital broadcasting dan tentunya para alumni Moestopo,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Univ. Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Prof. Dr. H. Paiman Rahardjo, M.M., M.Si mengatakan, dibukanya konsentrasi baru ini untuk menjawab kebutuhan dan perkembangan teknologi komuikasi yang berkaitan digitalisasi.

Baca juga : Gandeng Paris Saint-Germain, SoKlin Luncurkan Kemitraan di Afrika Barat

“Kampus harus mampu merespon perubahan baik konteks industri maupun kebutuhan masyarakat dan pengguna (stakeholder),” ujarnya.

“Dengan dibukanya konsetrasi baru ini diharapkan mampu meningkatkan animo calon mahasiswa untuk kuliah di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama),” ungkap Paiman Raharjo.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.