Dark/Light Mode

Menuju Pertanian Berkelanjutan: Memanfaatkan Energi Terbarukan di Pedesaan

Jumat, 19 April 2024 11:16 WIB
Pertanian memanfaatkan energi surya. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Pertanian memanfaatkan energi surya. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam menopang kehidupan manusia. Namun, tak jarang, praktik pertanian konvensional justru membawa dampak negatif bagi lingkungan. Penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan untuk mengoperasikan mesin pertanian dan sistem irigasi, menghasilkan emisi gas rumah kaca yang memperparah perubahan iklim.

Di sinilah energi terbarukan hadir sebagai solusi. Pemanfaatan sumber energi seperti matahari, angin, air, dan biomassa di sektor pertanian menawarkan peluang untuk mencapai ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan secara bersamaan.

Mengapa Energi Terbarukan Penting bagi Pertanian?

  1. Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Energi terbarukan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga membantu memerangi perubahan iklim dan melindungi lingkungan.
  2. Meningkatkan Ketahanan Pangan: Akses energi yang stabil di pedesaan memungkinkan petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
  3. Menghemat Biaya: Penggunaan energi terbarukan dapat membantu petani menghemat biaya operasional, terutama dalam jangka panjang.
  4. Membuat Lapangan Kerja: Pengembangan infrastruktur energi terbarukan di pedesaan membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.
  5. Meningkatkan Kesejahteraan Petani: Akses energi yang memadai meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan petani dan keluarga mereka.

Contoh Penerapan Energi Terbarukan di Sektor Pertanian:

  • Energi Surya: Panel surya dapat digunakan untuk menghasilkan listrik untuk mengoperasikan pompa air, mesin pertanian, dan penerangan di pedesaan.
  • Energi Angin: Turbin angin dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik atau memompa air untuk irigasi.
  • Biogas: Limbah ternak dan tanaman dapat diolah menjadi biogas untuk menghasilkan energi untuk memasak, penerangan, dan pemanasan.
  • Mikrohidro: Aliran air sungai atau irigasi kecil dapat digunakan untuk menghasilkan listrik melalui turbin air.

Tantangan dan Solusi:

Pengembangan infrastruktur energi terbarukan di sektor pertanian masih menghadapi beberapa tantangan, seperti:

  • Biaya awal yang tinggi: Investasi awal untuk membangun infrastruktur energi terbarukan masih tergolong tinggi.
  • Kurangnya pengetahuan dan keahlian: Petani dan masyarakat lokal mungkin belum memiliki pengetahuan dan keahlian yang cukup untuk mengoperasikan dan memelihara infrastruktur energi terbarukan.
  • Ketersediaan teknologi: Akses terhadap teknologi energi terbarukan yang tepat dan terjangkau masih terbatas di beberapa daerah.

Namun, dengan dukungan pemerintah,  organisasi non-profit, dan sektor swasta,  tantangan-tantangan ini dapat diatasi.

Kesimpulan:

Pemanfaatan energi terbarukan di sektor pertanian menawarkan solusi yang berkelanjutan untuk mencapai ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Dengan investasi dan kebijakan yang tepat, energi terbarukan dapat memberdayakan petani, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan, dan melindungi planet bumi untuk generasi mendatang.

Nabilah Dian Ambarsari
Nabilah Dian Ambarsari
Mahasiswa aktif

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.