Dark/Light Mode

Podcast Menjadi Media Baru di Era Digital

Kamis, 4 Maret 2021 12:49 WIB
Podcast Menjadi Media Baru di Era Digital

RM.id  Rakyat Merdeka - Digitalilasi media saat ini, mendorong perubahan industri konten kreatif. Artinya perkembangan media membuat membuat masing-masing konten memiliki platform distribusi sendiri melalui saluran digital. Perubahan inilah yang seharusnya diikuti oleh pelaku industri yang harus mampu mengikuti perubahan zaman terutama di era industri 4.0 karena konsumen baru adalah generasi Z yang sangat digital dan sangat akrab dengan youtuber, vloger dan podcaster daripada publik figur di televisi atau film.

Kelahiran Podcast juga menjadikan manusia saat ini lebih kreatif. Sepintas, podcast (yang memiliki padanan kata SINIAR yang menurut KBBI berarti siaran bisa berupa berita, musik dan sebagainya yang dibuat dalam format digital baik audio maupun video, dan diunduh melalui internet) terdengar seperti radio. Disini, pendengar disuguhi serial audio berisi obrolan penyiar tentang sebuah topik tertentu dan diselingi berbagai musik pilihan. Tapi jika dianalisa, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Tak seperti radio yang memiliki jadwal untuk program-programnya, pendengar bebas mendengarkan podcast kapan saja mereka mau dan topik apa yang mereka ingin dengarkan. 

Baca juga : Bamsoet Dukung Tim Mandalika Racing Bertarung di CEV Moto2

Peristiwa lahirnya KASKUS Podcast pada November 2018 menjadi perhatian tersendiri bagi dosen Universitas Mercu Buana, Gustina Romaria  untuk melakukan penelitian mengenai digitalisasi media lewat podcast. Salah satu pertanyaan yang dikembangkan dalam penelitian nya berusaha mencari jawaban dari berbagai sumber baik observasi, dokumentasi dan wawancara pengelola Podcast mengenai bagaimana Kaskus melahirkan media berbasis konten audio bernama Podcast Kaskus.  (awalnya KASKUS di kenal sebagai tempat berbagai hobi dan berkomunitas pertama). Hal lain yang ingin diteliti penulis adalah bagaimana produksi konten yang beraneka ragam judul sudah mencapai ratusan episode dengan usia yang belum mencapai 2 tahun. (Seperti diketahui dari websitenya, sejak produksi konten di bulan November 2018 hingga Juli 2020 sudah ada 106 konten yang publish di platform digital KASKUS Podcast). 

Hasil penelitian  berhasil menjawab pertanyaan masalah pokok yang diangkat dalam penelitian. Pertama : CEO KASKUS, Edi Taslim mengatakan, KASKUS Forum kaya dengan beragam thread dan artikel berkualitas buatan Kaskuser. Beberapa di antara thread tersebut bahkan ada yang sudah dipublikasikan menjadi buku dan film layar lebar. Menyadari itu, KASKUS ingin memperluas amplifikasi konten-konten berkualitas karya Kaskuser tersebut dari basis teks dan image ke format audio visual, lewat KASKUS TV dan KASKUS Podcast. Manajemen yakin keunikan topik dan story yang diangkat di KASKUS Podcast dapat dinikmati oleh pengguna dan komunitas serta masyarakat umum. Kedua: Sebagai platform UGC (User Generated Content), jelas kaskus melihat banyak komunitas yang terbentuk termasuk komunitas podcast diantara anak-anak muda yang ingin mengembangkan talenta mereka dan kaskus ingin merangkul mereka yang bisa membuat Podcast untuk berkembang bersama. 

Baca juga : Pemerintah Prioritaskan Pengadaan Barang dan Jasa Dengan Ekolabel

Hasil diatas didapat peneliti dari observasi data website kaskus.co.id dan hasil wawancara dengan pengelola dan penanggung jawab produksi konten KASKUS Podcast,  Weshley Hutagalung.  Dijelaskan, KASKUS Podcast didesain khusus untuk menghadirkan konten dalam format audio seputar minat dan hobi hingga isu terkini yang ramai didiskusikan, baik di Top Forum KASKUS maupun di kehidupan sosial. Selain menghadirkan konten original karya Kaskuser di forum, KASKUS juga bekerjasama dengan beberapa kreator podcast. “Thats why KASKUS membuat forum pertemuan atau pelatihan yang bernama KELAS PODCAST, baik tatap muka atau virtual serta menyediakan platform secara free untuk diisi oleh temen-teman  KASKUS yang ingin membuat konten”, jelas Weshley.

Sebagai pendatang baru di dunia konten, podcast di Indonesia belum saatnya disejajarkan dengan platform lainnya seperti TV, audio visual ataupun text. Namun karena industri  podcast ini sedang berkembang di Indonesia, masih menurut Weshley, berusaha lah membuat konten audio yang menarik dari sisi sponsorship dan ini tentu akan penuh dengan proses pembelajaran. Selama pandemi covid-19, KASKUS PODCAST menyatakan bahwa masa depan podcast, belum bisa dipastikan akan sampai dimana dan sampai kapan akan mendapatkan tempat di hati audiens karena semua perubahan atau disebut new normal. Manajemen KASKUS sempat untuk berpikir ulang melihat berbagai opurtunity dan kebiasaan yang terjadi dalam perubahan kehidupan masyarakat sehingga bisa masuk ke kehidupan masyarakat. Analogi  yang diberikan ibarat seorang bayi yang baru lahir dan dijaga  perkembangannya, diberikan perhatian, diberikan nutrisi, gizi untuk tumbuh kuat di dalam perubahan zaman ini karena pandemi covid-19.

Baca juga : Toshihiro Mibe Ditunjuk Jadi Bos Honda Baru

Kesimpulan dari penelitian ini mengacu pada pernyataan Richard Berry (2006) mengartikan podcast sebagai sebuah aplikasi konvergensi yang mampu membuat, menghimpun, dan mendistribusikan program audio video radio pribadi secara bebas melalui new media serta mampu menghimpun berbagai format seperi mp3, pdf, ePub, dan download sehingga dapat disatukan dalam satu wadah dan dapat diakses banyak orang di seluruh belahan dunia. Sebagai bagian dari masyarakat yang hidup di era 4.0 dan mengikuti proses digitalisasi media, KASKUS Podcast juga mengajak masyarakat (khusunya anak muda)  menjadi para pelaku konten kreasi. Mulailah untuk belajar membuat konten sederhana karena dari pengakuan pengelola KASKUS Podcast, kita bisa belajar membuat podcast dengan berbagai teknologi dan alat sederhana lalu diupload di berbagai platform Podcast gratis yang kini banyak ditawarkan pelaku industri podcast. Salah satu nya dipublikasikan lewat KASKUS Podcast.  [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.