Dark/Light Mode

Mentan Lepas Ekspor Telur Tetas Ke Myanmar

Sabtu, 20 November 2021 11:23 WIB
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah (kiri) mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor telur tetas parents stock ayam broiler ke Myanmar, Jumat (19/11)/Ist
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah (kiri) mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor telur tetas parents stock ayam broiler ke Myanmar, Jumat (19/11)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melepas ekspor Telur Tetas atau Hatching Egg (HE) Parent Stock Ayam Broiler PT CJ PIA sebanyak 58.500 butir senilai Rp 3 miliar.

"Kami mengapresiasi kepada pelaku usaha yang terus semangat memproduksi produk unggas, bahkan bisa untuk memenuhi pasar ekspor," ujar SYL di acara pelepasan Ekspor Hatching Egg (Telur Tetas) Parents Stock Ayam Broiler dari PT CJ PIA ke Myanmar, Jumat (19/11).

Dia menjelaskan, upaya ekspor yang dilakukan oleh PT CJ PIA, menunjukkan kemampuan peternak dalam negeri untuk bersaing di pasar global. 

“Ekspor ini bukti nyata semangat peternak untuk berbuat sesuatu pada bangsa ini tanpa melihat besar kecilnya nilai transaksi" ungkapnya.

Baca juga : Emak-emak Meriang

SYL menjelaskan, ekspor dan investasi sesuai arahan Presiden merupakan kunci penting untuk kemajuan ekonomi Indonesia, sehingga dapat menekan ketimpangan,  kesenjangan dan kemiskinan.

Berdasarkan data BPS, kinerja ekspor komoditas peternakan pada tahun 2021 periode Januari – Oktober (angka sementara) dibukukan mencapai 278.563 ton dengan nilai 986.378 dolar AS atau setara Rp 14.302 triliun. Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020. Pada tahun 2021 volume ekspor meningkat sebesar 4,53 persen dan nilai ekspor meningkat 33,74 persen.

Selain itu, ekspor telur tetas juga menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam  penerapan kompartemen bebas flu burung yang telah dipublikasi pada website Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).

SYL menerangkan, saat ini ekspor bukan hanya dapat dilakukan oleh perusahaan skala besar. Peluang ekspor juga masih terbuka luas bagi pelaku usaha menengah, bahkan usaha Kecil dan Mikro di bidang peternakan dan kesehatan hewan, sampai pada para peternak bisa melakukan ekspor. Asal dipersiapkan secara serius, dan pemerintah wajib hadir mendampingi agar ekspor berjalan lancar.

Baca juga : Makin Glowing, Kinerja Ekspor Indonesia Ke China

Berbagai komoditas peternakan Indonesia saat ini telah mampu menembus pasar internasional, seperti daging ayam olahan, sarang burung walet, pakan ternak, obat hewan,  produk susu olahan,  ternak babi, kambing, domba, kelinci hidup hingga produk larva. Total negara tujuan ekspor produk peternakan dan kesehatan hewan sampai saat ini 97 negara.

"Melalui  program Gratieks (Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor), kami targetkan pertumbuhan volume ekspor peternakan pada tahun 2024 naik 300 persen menjadi 884.212 ton ke 100 negara tujuan" ujar SYL.

Untuk memanfaatkan peluang ekspor, perlu dukungan dari seluruh stakeholder terkait, terutama dalam penerapan standar-standar internasional mulai dari hulu ke hilir. Penerapan standar internasional diperlukan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk  Indonesia.

“Selain itu, mampu mencari negara tujuan baru, dan mengidentifikasi permintaan produk yang dibutuhkan oleh negara lain," tuturnya.

Baca juga : Bantuan Sembako Kapolri Bagi Buruh Didistribusikan Ke DIY

Hal terpenting, prinsip yang harus dipenuhi dalam mengisi peluang ekspor adalah adanya jaminan kualitas, kuantitas dan keberlanjutan. 

Sementara, Manager Operasional PT CJ PIA Nana Hadiatna mengatakan, pihaknya berupaya keras menjawab tantangan pemerintah yang mendorong  pelaku usaha dapat mengekspor produknya. Terlebih pada masa pandemi Covid-19  saat kondisi daya beli masyarakat masih lemah.

“Hal ini menjadi pembuktian keseriusan kami dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas produk sehingga dapat di ekspor ke negara lain. Ini dapat tercapai atas kerja sama yang dilakukan oleh seluruh mitra kerja, terutama dengan Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.”jelasnya.

Sementara, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah berharap, ekspor yang dilakukan oleh PT CJ PIA ini bisa terus meningkat, dan memotivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya melakukan percepatan ekspor komoditas peternakan lainnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.