Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Makin Glowing, Kinerja Ekspor Indonesia Ke China

Rabu, 17 November 2021 15:24 WIB
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun (tengah) (Foto: KBRI Beijing)
Dubes RI untuk China Djauhari Oratmangun (tengah) (Foto: KBRI Beijing)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja ekspor Indonesia ke China untuk Januari-September 2021, dilaporkan melonjak dibanding tahun sebelumnya dalam periode yang sama.

Hal ini tercermin dari meningkatnya total nilai ekspor Indonesia ke China, dan merosotnya defisit selama Januari September 2021, dibanding tahun 2020.

Data yang dirilis oleh Kepabeanan China menyebutkan total nilai perdagangan Indonesia dengan China periode Januari - September 2021 mencapai nilai tertinggi dalam kurun waktu 20 tahun kerja sama perdagangan dua negara.

Tembus 85,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dengan angka pertumbuhan mencapai 52,8 persen, dibanding.capaian tahun lalu dalam periode yang sama.

Baca juga : Menkominfo Dorong Kolaborasi Implementasi Migrasi TV Digital

Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan  saat ini Indonesia dapat mempertahankan posisinya di peringkat ke-4 sebagai negara pengekspor terbesar ke China, di antara negara anggota ASEAN lainnya.

Yang cukup menggembirakan, di antara seluruh negara mitra yang menjadi eksportir ke China, posisi Indonesia naik satu peringkat dibandingkan tahun 2020.

Jika sebelumnya kita ada di posisi ke-14, saat ini kita ada di posisi ke-13.

"Semoga dengan kerja keras bersama, diharapkan sampai akhir tahun 2021, total nilai perdagangan kita bisa mencapai 100 miliar dollar AS dengan surplus pada Indonesia," ujar Dubes Djauhari.

Baca juga : Kasus Aktif Covid-19 Di Indonesia Tinggal 0,2 Persen

Nilai ekspor Indonesia ke China saat ini mencapai 42,8 miliar dolar AS. Tumbuh 59,7 persen dibanding total nilai ekspor Indonesia ke China pada tahun 2020  dalam periode yang sama.

Sementara nilai impor Indonesia dari China, dalam periode ini juga tumbuh positif sebesar 46,5 persen. Atau mencapai 42,5 miliar dolar AS dibanding total nilai impor tahun lalu.

Untuk periode Januari-September 2021, data Kepabeanan China menunjukkan nilai defisit Indonesia terhadap Negeri Tirai Bambu merosot hingga 109,2 persen.

"Ini menghasilkan surplus bagi Indonesia sebesar 208,1 juta dolar AS," kata Marina Novira, Atase Perdagangan KBRI Beijing.

Baca juga : Cedera Sembuh, Ginting Siap Tarung Di Indonesia Masters 2021

Produk unggulan dan potensial Indonesia yang mengalami peningkatan nilai ekspor signifikan di atas 60 persen dalam kode HS dua digit di periode ini antara lain adalah bahan bakar mineral dan produk sulingannya (HS 27) meningkat 86.7 persen; besi dan baja (HS 72) meningkat 86.2 persen; lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15) meningkat 118.9 persen; aneka produk kimia (HS 38) meningkat 105.1 persen; serta residu dan sisa dari industri makanan (HS 23) meningkat 111.1 persen.

Selain itu, juga ada kopi, teh, mate dan rempah-rempah (HS 09) meningkat 96.6 persen; nikel dan turunannya (HS 75) meningkat 54645.4 persen; serat stapel buatan (HS 55) meningkat 68 persen; barang dari kulit samak, tas tangan dan sejenisnya (HS 42) meningkat 111.7 persen; produk industri penggilingan (HS 11) meningkat 3410.7 persen; produk olahan yang dapat dimakan (HS 21) meningkat 72.4 persen; dan produk keramik (HS 69) meningkat 119.7 persen.

Juga ada olahan dari sayuran, buah, biji/kacang (HS 20) meningkat 125.3 persen; barang dari besi atau baja (HS 73) meningkat 75.5 persen; mutiara alam, mutiara budidaya, logam mulia (HS 71) meningkat 205.4 persen; bulu dan bulu unggas (HS 67) meningkat 102.2 persen; produk hewani (HS 05) meningkat 200.5 persen; olahan dari daging ikan, krustacea, moluska (HS 16) meningkat 727.7 persen; timbal dan turunannya (HS 78) meningkat 277.4 persen; kendaraan yang bergerak diatas rel dan bagiannya (HS 86) meningkat 728.9 persen; wol, bulu hewan halus atau kasar, kain tenunan (HS 51) meningkat 251.7 persen, dan sebagainya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.