Dark/Light Mode

Dengan Suntik Inseminasi Buatan

Program Sikomandan Sukses Dongkrak Populasi Sapi Nasional

Rabu, 1 Desember 2021 08:21 WIB
Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Tri Harsi. (Foto: Ist)
Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Tri Harsi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Dalam Negeri (Sikomandan) terbukti sukses mendongkrak populasi ternak nasional pada tahun 2021. Program prioritas Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Ditjen PKH Kementan) mampu mendongkrak populasi sapi menjadi 2,1 juta hanya melalui program Inseminasi Buatan (kawin buatan).   

Kepala Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang Tri Harsi menuturkan, pada tahun 2021 ini, Ditjen PKH Kementan menargetkan suntik IB terhadap 4 juta ekor indukan sapi. Untuk memenuhi target tersebut dibutuhkan setidaknya 5,6 juta dosis semen beku (sperma) nasional. 

Untuk mendukung program peningkatan populasi sapi tersebut, BIB Lembang ditargetkan untuk memproduksi sekaligus melakukan distribusi sebanyak 2,2 juta dosis. Dari penugasan tersebut, yang sudah terealisasi sebanyak 2,3 juta dosis dengan jumlah akseptor IB atau sapi betina produktif 1,5 juta ekor.

"Ini kalau (penyaluran) semen beku saja memang seperti tidak ada artinya. tapi begitu lihat dampaknya luar biasa," jelas Tri Harsi di kantornya, BIB Lembang, Jawa Barat, Selasa (30/11).

Baca juga : Ungkap Surat Dari Istri 31 Tahun Lalu, Sandi Sukses Bikin Netizen Baper

Memang, kata dia, dalam proses IB ini, tidak semua sapi langsung bisa bunting. Ada yang rata-rata dua kali suntik, ada juga sekali suntik sudah berhasil. Namun ada juga sampai tiga kali suntik IB, juga tidak sukses bunting. Namun semua hal tersebut ditentukan banyak faktor, termasuk kondisi sapi itu sendiri dan petugas IB di lapangan.

Akan tetapi, jika keberhasilan IB diasumsikan 70 persen, jelas Tri Harsi, dari 1,5 juta akseptor IB, maka akan terjadi kebuntingan sapi sebanyak 1.050 ribu ekor. Dari 1.050 juta ekor sapi bunting ini, dengan tingkat kelahiran 80 persen, maka akan lahir 840 ribu ekor pedet.Adapun harga sapi usia 3-10 bulan untuk jenis sapi limousine sekitar Rp 8 hingga 10 juta.

"Kita asumsikan harga jual (pedet) Rp 6 juta, maka estimasi (840 ribu ekor pedet) menghasilkan Rp 5.04 triliun. Ini baru BIB Lembang, belum dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang lain," katanya.

Bagi Tri, program Sikomandan sangat efektif dalam mendongkrak populasi sapi. Kendati anggaran terbatas tidak sampai Rp 1 triliun di Tahun 2021 ini, namun bisa memberikan dampak luar biasa bagi peternakan. Adapun harga satu dosis IB ini berkisar antara Rp 8000 hingga 15 ribu. 

Baca juga : Hadapi Tantangan Global, Kalbis Institute Buka Program Baru Untuk Profesional

"Dan ternak-ternak ini nyata ada di masyarakat dan ini baru kontribusi dari BIB lembang. Belum semua UPT. Dengan anggaran  Sikomandan yang tidak terlalu besar, tapi outcome mencapai Rp 5 triliun lebih itu luar biasa. Jadi ini betul-betul dirasakan masyarakat," tegasnya.

Sementara secara nasional, realisasi program Sikomandan per 26 November 2021 ini, tercatat distribusi IB sebanyak 88.26 persen atau 3,5 juta dosis. Adapun hasil pemeriksaan kebuntingan telah mencapai 2,2 juta. Sedangkan dari sisi kelahiran sudah terealisasi 2,1 juta pedet.

Diakuinya, laporan yang masuk ini belum sampai 100 persen lantaran masih banyak petugas yang belum melakukan pelaporan walau sebenarnya kemungkinan besar kegiatan tersebut sudah dilakukan.

"Sehingga laporannya belum masuk dalam sistem informasi kesehatan hewan nasional," katanya.

Baca juga : Program Bantuan Alsintan Selamatkan Wajah Mentan

Diakuinya, pandemi Covid-19 ini juga meruoakan salah satu kendala yang dihadapi petugas di lapangan termasuk kendala sinyal sehingga pelaporannya tidak masuk secara real time. "Kadang pelaporannya dirapel sehingga dari sisi realisasi belum capai 100 persen tapi insya Allah sampai akhir Desember ini biasanya bisa mencapai 100 persen," tambah dia. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.