Dark/Light Mode

Bomber Pospam Kartasura Diduga Terpapar ISIS

Selasa, 4 Juni 2019 12:59 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (Foto: Istimewa)
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Polisi menyebut pelaku pengeboman bunuh diri di dekat Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rofik Asharuddin terpapar paham radikal dari kelompok  Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). 

"Dari hasil pemeriksaan, pelaku ini adalah suicide bomber. Yang bersangkutan secara individu terpapar paham ISIS, sedang didalami," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/6). 

Namun, belum diketahui apakah merupakan anggota dari jaringan terstruktur teroris atau beraksi sendiri, atau istilahnya, lone wolf. 

Baca juga : Pasca Bom Kartasura, Ditjen Perhubungan Laut Tingkatkan Kewaspadaan

“Belum ada keterkaitan yang bersangkutan ikut sebuah jaringan, baik JAD Jateng maupun kelompok lain,” beber Brigjen Dedi. 

Dedi memastikan pelaku masih amatir dalam melakukan aksi. Tidak ada rekam jejak lelaki berusia 22 tahun itu yang terekam Polri. Dari hasil olah TKP dan pendalaman tim Inafis, bom yang digunakan Rofik berjenis low explosive. 

Hal itu terlihat dari serpihan yang melekat pada tubuh pelaku. Kemudian diperkuat dengan sejumlah barang bukti yang diamankan dari kediaman orang tua pelaku.

Baca juga : Ketua DPR Dukung Percepatan KLB PSSI

"Jenis bomnya, bom pinggang sehingga terjadi ledakan melukai sebagian perut dan tangan kanan,” ungkap Dedi.

Dari kediaman orang tua Rofik, Densus 88 dan tim Antiteror Polda Jawa Tengah menyita barang bukti cukup banyak. Di antaranya dua plastik belerang, satu plastik potasium klorat, kemudian campuran belerang dan potasium klorat dalam dua kotak Tupperware.

Ditemukan pula switching, baterai, serbuk putih, satu plastik arang, dua plastik berupa kabel-kabel dan baterai 9 volt, pipa batangan, detonator manual, solder dan sisa paku. Semua barang bukti ini cocok dengan serpihan yang melekat di tubuh pelaku dan yang ditemukan di TKP.

Baca juga : Menpar Promosi Keindahan Nusantara Di Yordania

Sementara itu, kondisi pelaku saat ini sudah berangsur membaik. Polri berharap pelaku segera pulih, sehingga bisa dilakukan pendalaman kasusnya. Yang akan digali salah satunya adalah bagaimana Rofik bisa terpapar paham ISIS. 

Apakah melalui media sosial atau berhubungan langsung dengan seseorang. "Kalau sudah sembuh nanti kita dalami lagi,” tutup Dedi.

Ledakan di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, itu terjadi sekitar pukul 22.30 WIB, Senin (3/6). Diduga pelaku bom bunuh diri itu langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.Tak ada korban jiwa akibat ledakan itu. Hingga saat ini pelaku masih dirawat di RS dan mulai membaik serta bisa diajak komunikasi. (OKT)
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.