Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Vaksinasi Picu Organ Tubuh Anak Rusak
Ketua KIPI: Ngawur!
Selasa, 28 Desember 2021 07:20 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Masyarakat diingatkan jangan mudah percaya terhadap kabar bohong alias hoaks soal vaksinasi anak. Pemerintah memastikan vaksinasi anak dijamin aman.
Kabar soal bahayanya vaksinasi terhadap anak-anak ramai beredar di media sosial (medsos). Salah satunya, berupa video dari Robert Malone, yang mengaku sebagai seorang ahli virus dan imunologi asal Amerika Serikat.
Baca juga : 2,3 Juta Vaksin Sudah Disuntikan Ke Anak Usia 6-11 Tahun
Malone menyebut, usai divaksin Covid-19, ada lonjakan protein beracun yang menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh anak-anak.
Menanggapi hal itu, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari memastikan, informasi itu tidak berdasar. “Ngawur!” tegas Hindra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Tanpa Pungutan Sampai Ke Kamar
Diingatkannya, vaksinasi pada anak baru dilakukan beberapa bulan. Sehingga tidak bisa langsung dianggap memberi dampak yang begitu besar.
“Bagaimana beliau (Robert Malone) bisa memberikan pernyataan kerusakan permanen?” tanyanya, heran.
Baca juga : Anak Terlindungi Ortu Makin Pede
Hindra tak mau mengomentari pernyataan tersebut lebih jauh lantaran belum membaca artikel Robert Malone.
Sebelumnya, Hindra memastikan vaksin Sinovac untuk kelompok anak usia 6-11 tahun aman. Dia mengimbau orang tua tidak ragu memberikan vaksin Covid-19 untuk kelompok anak usia 6-11 tahun.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya