Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Lewat Program IP400, Kementan Pede Naikkan Produksi Padi Dan Pendapatan Petani
Jumat, 21 Januari 2022 16:56 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mencanangkan sistem tanam IP400 atau tanam 4 kali setahun, guna melipatkangandakan produksi padi dan pendapatan petani.
Sistem ini juga untuk menjadikan sektor pertanian tetap tangguh, menyediakan beras, menghadapi perubahan iklim ekstrem dan berbagai tantangan lainnya.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan mereliasasikan IP400 ke depannya tidak hanya sebagai program semata, tapi sebuah gerakan di berbagai daerah.
Berbagai terobosan dilakukan Kementan. Salah satunya melalui IP400, terobosan untuk meningkatkan indeks pertanaman yang biasa 2 atau 3 Kali menjadi 4 Kali dalam setahun. “Apakah bisa itu dilakukan? Kenyataannya di Sukoharjo tepatnya di Kecamatan Tawangsari pada tahun 2021 sudah dilakukan pertanamam IP400 dan berhasil, terbukti banyak petani disekitar mengikuti jejaknya dan ditahun 2022 di perluas di Desa Majesto dan sekitarnya,” ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi dalam webinar Propaktani dengan hybrid even live di lokasi IP400 Sukoharjo, Kamis (20/1).
Suwandi menjelaskan, proram peningkatan IP400 merupakan terobosan untuk mewujudkan swasembada beras. Sebab, penyediaan pangan tidak hanya ditopang dengan luasan lahan baku sawah, namun dengan dukungan teknologi, mekanisasi, Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan mengedepankan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Ini menjadikan program IP400 mampu menjadi solusi dalam meningkatkan produksi beras nasional.
Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada petani yang mempunyai inisiatif atau terobosan dalam mencoba hal-hal baru yang di luar dari kebiasaannya.
Mereka adalah petani inovator dan early adopter yang berani mencoba hal baru yang selama ini belum ada, yaitu dengan menerapkan konsep IP400 tanam dan panen padi 4 kali dalam setahun dengan varietas umum genjah diikuti dengan mekanisasi dan dukungan KUR.
Baca juga : BPIP Minta DPRD Implementasikan Pancasila Dalam Peraturan
Suwandi menambahkan, program IP400 merupakan gerakan petani untuk melakukan innovasi terhadap hal baru dan ini sifatnya menantang.
Dia berharap, ada perluasan gerakan ini, yakni dilakukan pada daerah yang belum mengenal atau belum pernah melihat program IP400. Sehingga terdapat peningkatkan yang signifikan dalam produksi padi nasional.
“Ini bukan kerja biasa-biasa saja, ini kerja luar biasa. Terima kasih kepada para penyuluh dan Kepala Dinas beserta jajaran, bagaimana melalukan perubahan termasuk perubahan sosial.
“Jadi ini tidak hanya rekayasa aspek teknis, tetapi rekayasa aspek kelembagaan, sosial, perilaku petani, penguatan kelompok dan aspek bisnis lainnya,” cetusnya.
Pada webinar ini, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Bagas Windaryatno mengungkapkan, di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari terdapat kurang lebih 258 hektar sawah dan seluruh areal sawahnya mengikuti program IP400.
Program tersebut diintegrasikan dengan program pompanisasi dari Badan Usaha Milik Desa (BumDes). Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bertugas mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait untuk mendukung program IP400.
“Salah satu upaya kami di tingkat kabupaten, yakni mengkoordinasikan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa melalui pengelolaan Dana desa. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa membuat surat edaran untuk seluruh Kepala Desa tentang poin-poin kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung program IP400,” katanya.
Baca juga : Kunjungi Toraja Utara, Mentan Ajak Maksimalkan Lahan Pertanian
Salah satunya, padat karya untuk membenahi saluran air dan bantuan benih untuk musim tanam pertama.
“Sinegisitas tersebut telah dilakukan sehingga alhamdulillah pada tahun 2022 Program IP400 untuk Kabupaten Sukoharjo seluas 10.000 hektar,” ujar Bagas.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Supriyanto mengatakan, Provinsi Jawa Tengah memberikan dukungan penuh terhadap program IP400 dari Kementan.
Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang sangat luar biasa dalam pengembangan program IP-400 dan sangat bagus dijadikan percontohan untuk kabupaten lainnya.
“Ini satu usaha Kementan di bawah komando Bapak Menteri Syahrul Yasin Limpo di saat negara dalam kondisi pandemi seperti ini tetap bisa menyediakan pangan nasional dengan aman,” tuturnya.
Bila perlu, tidak hanya mandiri tapi juga berdaulat pangan dengan cara menanam padi sebanyak 4 kali dalam setahun, sehingga meningkatkan Indeks Pertanaman dan Indeks Panen.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat dalam kunjungannya ke lokasi IP400 di Desa Majasto, Tawangsari, Boyolali menyebutkan, dari kunjungan ini diperoleh kunci implementasi IP400. Yakni, pengelolaan air menjadi faktor utama dan dukungan sarana produksi dan dorongan dalam merubah budaya dan kebiasaan dengan bantuan penyuluh pertanian.
Provinsi Jawa Barat di tahun ini bertekad mengembangkan IP400 di hampir seluruh kabupaten/Kota seluas 28 ribu hektar.
“Hasil kunjungan kami ke lokasi IP400 ini membuat tantangan yang hebat untuk para penyuluh pertanian kita,” kata Dadan.
Dengan konsep IP400, ada potensi untuk menambah produksi dan produktivitas padi untuk lebih baik lagi.
Kunjungan ini dapat memotivasi pihaknya untuk melakukan hal yang lebih hebat lagi demi meningkatkan produksi pertanian khususnya padi. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya