Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Terkait Terobosan Ekonomi, Presiden Minta Masukan Dari Apindo dan Hippindo

Kamis, 13 Juni 2019 15:06 WIB
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Apindo serta Hippindo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/6). (Foto: Dok. Istana)
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Apindo serta Hippindo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/6). (Foto: Dok. Istana)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali mengadakan pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha. Setelah sehari sebelumnya menerima pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Rabu (13/6) pagi ini, Presiden menerima pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) di Istana Merdeka, Jakarta.

Dalam pertemuan ini, Jokowi kembali ingin mendengar berbagai masukan dari kedua organisasi yang memayungi sejumlah pelaku usaha Indonesia tersebut, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan untuk meningkatkan perekonomian.

"Hari ini, saya ingin mendapatkan masukan dari Apindo dan Hippindo. Saya ingin masukan-masukan yang lebih konkret, nyata, dan cepat bisa dilaksanakan sehingga bisa memberikan efek ekonomi yang baik pada negara kita," ujarnya. 

Baca juga : Ketua Dewan Pers Minta Media Jadi Pendingin

Jokowi menekankan, ke depannya pemerintah ingin mengeluarkan terobosan-terobosan perekonomian yang akan memacu perekonomian nasional lebih jauh lagi. Untuk itu, Jokowi berharap para pelaku usaha yang hadir dapat memberikan pandangan kritis bagi pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan ekonomi, yang dapat segera dirasakan manfaatnya.

"Dari sisi regulasi, mungkin bisa revisi undang-undang. Mungkin, kalau diperlukan, mengeluarkan Perppu misalnya. Kalau itu memang diperlukan sekali dan posisinya sangat penting, ya akan kita keluarkan," tuturnya.

Dijelaskan, salah satu program prioritas pemerintah pada periode kedua nanti ialah membenahi perekonomian dan kondisi dunia usaha. Upaya tersebut dimaksudkan untuk menggenjot ekspor produk-produk Indonesia ke mancanegara, dan meningkatkan investasi. Agar dapat mengatasi defisit transaksi berjalan, maupun defisit neraca perdagangan.

Baca juga : Demi Stabilitas Makroekonomi, BI Minta Reformasi di Sektor Keuangan Dilanjutkan

"Jangan sampai, investasi dan ekspor kita kalah (lagi) dengan Singapura. Sudah lama kita kalah dengan Malaysia. Kalah dengan Thailand, Filipina. Terakhir, kita kalah lagi dengan Vietnam," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, permasalahan defisit yang dialami Indonesia selama puluhan tahun, sebenarnya dapat diatasi dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan dunia usaha. Selain itu, Indonesia juga memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia, yang sebenarnya tak kalah dengan negara lain.

"Ini sebetulnya bukan hal yang sulit, kalau kita bisa bekerja sama dengan baik antara pemerintah dan dunia usaha. Tetapi memang ada regulasi dan beberapa undang-undang yang harus kita revisi," tandasnya.

Baca juga : Arus Mudik Tiba, Konsumen Minati BBM Oktan Tinggi

Pertemuan ini turut dihadiri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, Ketua Umum Apindo Hariyadi B. Sukamdani, dan Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.