Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Omar al-Bashir, Presiden Sudan yang dikudeta Kamis (11/4) dipindahkan ke penjara kota Kobat di Khartoum pada Selasa malam (16/4). Info ini dibenarkan dua keluarga dekat Bashir kepada Reuters, Rabu (17/4).
Baca juga : Pemilih Membludak, Manula Pingsan Di KBRI Malaysia
Selama penahanan, Bashir mendekam di penjara dengan penjagaan super ketat. Awalnya, sang presiden menjadi tahanan rumah dengan penjagaan penuh militer. Namun, dengan banyaknya aksi demo di depan kompleks kediaman presiden, yang masih satu kompleks dengan kediaman menteri pertahanan, Bashir dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Meski demikian, aksi protes masih berlangsung.
Baca juga : Usai Debat, Jokowi Terbang Ke Tanah Suci Untuk Umrah
Jenderal Awad Ibn Auf, pemimpin kudeta Bashir, menjamin tahanannya berada di tempat yang aman. Auf juga mengumumkan mundur dari kursi Kepala Dewan Militer Transisi. Auf menunjuk Abdel Fattah al Burhan sebagai penggantinya.
Baca juga : Waspada Serangan Fajar, Ada Yang Vulgar dan Diam-diam
Pihak militer akan menjalankan pemerintahan. Selanjutnya akan melaksanakan pemilu dalam dua tahun ke depan. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya