Dark/Light Mode

BOR Nasional 38 Persen, Stok Oksigen Aman

Minggu, 20 Februari 2022 22:05 WIB
Pasien Wisma Atlet berolahraga untuk menjaga kebugaran. (Foto: Tedy Kroen/RM)
Pasien Wisma Atlet berolahraga untuk menjaga kebugaran. (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Kementerian Kesehatan mencatat penurunan signifikan kasus konfirmasi menjadi 48.484, dibanding kasus konfirmasi pada Sabtu (19/2) kemarin, yang mencapai 59.384.

Selain itu, kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari.

Pemerintah saat ini terus memperkuat fasilitas layanan kesehatan secara nasional menghadapi lonjakan kasus Covid-19, yang didominasi varian Omicron saat ini.

Sebagai hasilnya, pasien yang dirawat di rumah sakit hingga Minggu (20/2), masih bisa dikendalikan di angka 38 persen dari total kapasitas nasional. Atau hanya meningkat 1 persen dari posisi sebelumnya di 37 persen pada Sabtu (19/2) kemarin.

Angka pasien sembuh hari ini juga telah mencapai 32.873 per harinya.

Baca juga : BOR Nasional Stabil 37 Persen, Kapasitas Masih Bisa Ditambah Sampai 150 Ribu

“Hari ini, kasus konfirmasi harian berkurang hingga 10.900 dari hari sebelumnya. Kasus aktif sedikit melambat dengan penambahan di angka 15.448 per hari. Penambahan angka bed occupancy ratio (BOR) secara nasional juga masih terkendali naik hanya 1 persen hari ini dibanding kemarin," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, Minggu (20/2).

Nadia menambahkan, pemerintah akan terus memprioritaskan pelayanan kesehatan rumah sakit, hanya untuk pasien Covid-19 bergejala sedang hingga kritis dan yang memiliki komorbiditas saja. Demi menahan tekanan pada rumah sakit, sampai kita melewati puncak gelombang Omicron nantinya.

Tidak hanya memperkuat dengan strategi triase seperti mengutamakan pelayanan kesehatan bagi pasien yang paling membutuhkan, pemerintah juga terus menjaga angka testing dan tracing agar tetap tinggi.

Stok Oksigen Aman

Hingga Sabtu (19/2), jumlah spesimen yang diuji berada di posisi 489.780. Kemudian stok kebutuhan oksigen di 10 provinsi yang mencatat kenaikan kasus tertinggi, juga tetap terjaga di angka hingga lebih dari 48 jam.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Naik 3,7 Persen, ADB Bilang Amazing

“Selain penanganan kasus, pemerintah juga terus melakukan upaya pencegahan seperti meningkatkan vaksinasi dosis lengkap ke lebih dari 208 juta penduduk Indonesia. Ini sangat penting untuk mencegah agar penduduk terhindar dari kesakitan, atau risiko kematian akibat terinfeksi virus Covid-19,” jelas dr. Nadia.

Vaksinasi Covid

Hingga Minggu (20/2) pukul 18.00 WIB, 189.658.351 penduduk (91,07 persen) telah mendapat dosis 1, dan 140.311.077 penduduk (67,37 persen) telah mendapat vaksinasi dosis 2.

Program percepatan vaksinasi agar masyarakat segera mendapat dosis lengkap, juga terus dilakukan.

Sementara itu, yang sudah mendapatkan dosis ketiga (booster) sampai saat ini sudah 8.459.050 penduduk (4,06 persen).

Baca juga : KSP: BOR Nasional 30 Persen, Tertinggi Di Jakarta Dan Bali

“Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis kedua minimal enam bulan, bisa mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Aturannya belum berubah hingga saat ini. Apabila ada informasi bahwa vaksin booster bisa didapatkan kurang dari enam bulan setelah dosis kedua, itu tidak benar,” jelas Nadia.

Selain percepatan vaksinasi lengkap dan booster, masyarakat juga diharapkan senantiasa memperketat kembali protokol kesehatan untuk bersama-sama mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.