Dark/Light Mode

BOR Nasional Kini 23,86 Persen

Imbauan Isoman/Isoter Mampu Kurangi Beban RS Hingga 70 Persen

Selasa, 8 Februari 2022 18:53 WIB
RSPI Sulianti Saroso, salah satu RS rujukan Covid nasional (Foto: Net)
RSPI Sulianti Saroso, salah satu RS rujukan Covid nasional (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) nasional dilaporkan berada di angka 23,86 persen. Lebih rendah dibanding data kemarin, yang mencapai angka 24,77 persen. 

Anjuran isolasi mandiri/isolasi terpadu bagi pasien Covid tak bergejala atau gejala ringan, diharapkan mampu membuat rumah sakit optimal dalam merawat pasien sedang, berat, kritis. Termasuk, pasien dengan komorbid. Sehingga, layanan kesehatan tetap terjaga. 

“Hari ini, dari data rumah sakit yang kami terima secara nasional per pukul 15.30 WIB, jumlah BOR berkurang sedikit dari data rumah sakit sehari sebelumnya. Ini memberikan harapan, bahwa kita bisa terus meringankan beban rumah sakit dan tenaga kesehatan. Agar efektif menangani pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan yang memiliki komorbiditas," jelas Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, Selasa (8/2).

Baca juga : BOR Nasional 24,77 Persen, Pasien OTG Atau Gejala Ringan Mohon Isoman/Isoter

"Imbauan agar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan menjalani isolasi mandiri dan isolasi terpusat, mampu mengurangi beban rumah sakit hingga 70 persen,” imbuhnya.

Hingga Minggu (6/2), dari total 58 pasien bergejala berat yang dirawat di rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan, sebanyak 60 persen pasien di antaranya belum mendapat vaksinasi lengkap.

Juga ada catatan, dari 356 pasien meninggal, 42 persen memiliki komorbid. Kemudian, 44 persen dari korban meninggal adalah lansia. Sementara jumlah pasien meninggal yang belum divaksin, mencapai 69 persen.

Baca juga : BOR Nasional Kini 23,85 Persen, Waspada Lonjakan Kasus 2-3 Minggu Lagi

Karena itu, akan sangat efektif apabila pelayanan di rumah sakit difokuskan untuk merawat pasien dengan kondisi yang paling membutuhkan.

Harapannya, makin banyak pasien kritis yang bisa ditangani dan terselamatkan, rasio kematian pun bisa ditekan seminimal mungkin.

Sebagian besar gejala Omicron dilaporkan relatif lebih ringan dari gejala varian Delta sebelumnya. Kemungkinan besar, menurut perkiraan para ahli, karena vaksinasi di Indonesia sudah cukup tinggi.

Baca juga : BOR Tembus 63 Persen, Dinkes DKI Tambah Tempat Tidur Hingga 11.500 Untuk Pasien Covid

“Vaksinasi memberikan manfaat besar untuk mencegah pasien dirawat di rumah sakit, dengan gejala sedang sampai berat. Melengkapi vaksinasi Covid-19 memiliki sisi positif yang jauh lebih besar, dan bermanfaat bagi masyarakat,” terang Nadia. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.