Dark/Light Mode

Proyek Masela Gairahkan Perekonomian Di Indonesia Timur

Jonan Lega, 4 Tugas Jokowi Beresin Sektor Migas Kelar

Selasa, 18 Juni 2019 20:12 WIB
BERGANDENGAN TANGAN. Delegasi Indonesia di Forum G20 yang dipimpin Menteri ESDM Ignasius Jonan (ketiga kanan), berpose bersama (dari kiri) Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, Dirjen Migas Djoko Siswanto, Dubes Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif dan Utusan Khusus Presiden untuk Jepang Rahmat Gobel di Karuizawa, Minggu (16/6). Mereka tampak happy setelah proyek Blok Masela mencapai kesepakatan dengan Inpex. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)
BERGANDENGAN TANGAN. Delegasi Indonesia di Forum G20 yang dipimpin Menteri ESDM Ignasius Jonan (ketiga kanan), berpose bersama (dari kiri) Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, Dirjen Migas Djoko Siswanto, Dubes Indonesia untuk Jepang Arifin Tasrif dan Utusan Khusus Presiden untuk Jepang Rahmat Gobel di Karuizawa, Minggu (16/6). Mereka tampak happy setelah proyek Blok Masela mencapai kesepakatan dengan Inpex. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan lega, negosiasi Blok Masela sudah hampir rampung. Sebab, negosiasi pengembangan Masela merupakan salah satu tugas dari Presiden Jokowi kepadanya yang harus segera dibereskan.

“Saya masuk menjadi Menteri ESDM, dan Presiden menugaskan saya untuk menyelesaikan masalah besar. Diminta mengurus Blok Mahakam, sudah selesai. Kedua, Blok Rokan, sudah selesai. Ketiga, Freeport juga sudah selesai. Dan, keempat, ya Blok Masela,” ungkap Jonan di Hotel Imperial Tokyo, Senin malam (17/6).

Baca juga : Kontribusi Startup Kudu Didorong Di Sektor Pangan

Wartawan Rakyat Merdeka Kartika Sari dari Tokyo melaporkan, rencana penandatanganan Plan of Development (PoD) Lapangan Abadi Blok Masela akhir bulan ini, diharapkan berjalan dengan mulus. Sebab, pengembangan blok dengan potensi cadangan gas sebesar 10,7 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/Tcf) tersebut, bisa memberikan dampak besar terhadap perekonomian nasional, khususnya di kawasan Indonesia Timur.

Negosiasi pengelolaan Blok Masela di Kepulauan Tanimbar, Maluku, mengalami perkembangan signifikan. Tiga hari lalu, Kepala Satuan Kerja Khusus Pengatur Kegiatan Hulu Minyak Dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto dan Presiden Director Inpex Indonesia Shunichiro Sugaya, serta President & CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda melakukan penandatanganan kesepakatan pokok (Head of Agreement/HoA) pengembangan Blok Masela.

Baca juga : Kemenangan Jokowi-Amin Jadi Sorotan Warga Dunia

Tahap selanjutnya, kedua belah pihak akan menandatangani kesepakatan PoD yang rencananya ditekan akhir bulan ini. Tepatnya, pada 27 Juni, bersamaan dengan acara puncak pertemuan negara G20 di Osaka, Jepang.

Dengan penandatanganan PoD, maka pengembangan dan pekerjaan teknis untuk mengeksplorasi cadangan gas tersebut sudah bisa dilakukan kontraktor, Inpex, dan Shell. Menteri Jonan mengungkapkan, secara prinsip, review poin-poin penting dalam PoD sudah selesai.

Baca juga : Perempuan Indonesia Harus Bebas Berekspresi dan Berwawasan Luas

Saat ini, tinggal pelaksanaan teknis menuju proses penandatanganan saja. Jika penandatanganan berjalan mulus, Jonan memperkirakan, hasil produksi gas dari Blok Masela sudah bisa dinikmati pada 2027.

“Delapan tahun pertama (setelah PoD diteken) tentunya pekerjaan teknis. Nanti, produksi pertama tahun 2027,” ungkap Jonan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.