Dark/Light Mode

Kementan Siapkan Sumber Daya Tangani Lumpy Skin Disease Sapi Di Riau

Minggu, 6 Maret 2022 15:32 WIB
Penyakit Lumpy Skin Disease pada sapi yang ditemukan di Riau/Ist
Penyakit Lumpy Skin Disease pada sapi yang ditemukan di Riau/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah siap mengerahkan sumber daya untuk menangani penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi yang telah ditemukan di Provinsi Riau. Hal tersebut dia sampaikan di Jakarta, Sabtu (5/3).

LSD pada sapi telah ditemukan di Indonesia yaitu di Provinsi Riau, setelah sebelumnya juga terjadi di beberapa negara di Asia termasuk di Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Myanmar, Laos dan Kamboja. 

"Untuk penanganan LSD di Riau, kami akan kerahkan dokter hewan dan paramedik staf Kementan di Riau untuk membantu melakukan vaksinasi," kata Nasrullah. 

Menurutnya, Kementan telah melaksanakan berbagai upaya pencegahan masuknya penyakit LSD ini ke Indonesia. 

Baca juga : Kementan Canangkan Pertanaman Perdana IP 400 Di Bima

“Upaya-upaya kewaspadaan tersebut telah dilakukan sejak penyakit ini masuk ke Asia Tenggara sejak 2019”, jelasnya. 

Lebih lanjut, Nasrullah meminta kepada semua peternak dan juga dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan, baik di kabupaten maupun provinsi, agar melakukan pembatasan lalu lintas ternak untuk pencegahan penyebarluasan penyakit LSD.

Hal senada juga disampaikan Nuryani Zainuddin, Direktur Kesehatan Hewan, Kementan. Pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran kewaspadaan penyakit LSD kepada para pemangku kepentingan di seluruh Indonesia sebanyak 4 kali sejak itu.  

"Kita gencarkan juga sosialisasi tentang LSD melalui berbagai media, serta webinar berseri tentang kesiapsiagaan terhadap LSD pada tahun 2021," tutur Nuryani. 

Baca juga : TelkomGroup Siapkan Layanan Digital Kelas Dunia Di Nusantara

Upaya peningkatan kewaspadaan tersebut, menurut Nuryani, membuat petugas di lapangan dapat mendeteksi secara cepat kejadian LSD, melaporkan dan menanganinya. 

"Sistem kita telah berhasil mendeteksi dengan cepat. Ini didukung dengan sistem pelaporan real time iSIKHNAS dan kemampuan laboratorium kesehatan hewan yang baik, sehingga penyakit dapat dikonfirmasi dengan segera," jelasnya.

Dia mengatakan, sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, timnya akan gerak cepat melakukan berbagai langkah pengamanan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dari LSD.

"Strategi utama adalah vaksinasi. Namun, ini harus didukung dengan deteksi dini dan penelurusan kasus, pengendalian lalu lintas, pengendalian vektor, serta komunikasi, informasi dan edukasi," imbuhnya. 

Baca juga : Redamancy Tawarkan Jam Tangan Unisex dengan Harga Terjangkau

Lebih lanjut, Nuryani menyampaikan, penanganan LSD ini akan menantang, karena selain dapat disebarkan oleh lalu lintas sapi tertular dan produknya yang mengandung virus, LSD juga ditularkan melalui perantara mekanik seperti gigitan serangga. 

Menurutnya, LSD tidak menular dan tidak berbahaya bagi manusia. Masyarakat tidak perlu panik, dan terus mendukung berbagai upaya penanganan yang akan dilakukan oleh pemerintah. 

"Kita telah siapkan sumber daya yang cukup untuk penanganan LSD ini," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.