Dark/Light Mode

Wacanakan Booster Vaksin Keempat

Beresin Vaksin Dosis Primer Saja Dulu

Jumat, 25 Februari 2022 08:00 WIB
Ilustrasi vaksinasi. (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi vaksinasi. (Foto: Shutterstock)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mewacanakan kemungkinan penyuntikan vaksin Covid-19 dosis keempat. Padahal, tingkat vaksinasi dosis 2 dan 3 (booster) masih rendah. Bahkan, tidak sedikit yang belum mendapat vaksin Covid-19 dosis 1.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan, suntikan vaksin Covid-19 dosis keempat tidak akan diberlakukan dalam waktu dekat. Vaksinasi lanjutan ini akan dilakukan apa­bila studi analisis menunjukkan bukti yang empiris.

“Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster keempat, bukan tidak mungkin booster ke­empat itu perlu dilakukan,” katanya.

Baca juga : PSSI Pastikan Sanksi Berat Wasit Bermasalah Di Liga 3

Dante menegaskan, Pemerintah masih fokus menyelesaikan program vaksinasi primer dosis 1 dan 2 yang dijadwalkan ram­pung Juni 2022. Serta paralel melakukan program vaksinasi booster suntikan ketiga.

“Masih terdapat sejumlah warga yang belum menerima vaksin dosis kedua bahkan dosis pertama,” ungkapnya.

Untuk diketahui, capaian vaksinasi per Rabu (23/2) pukul 12.00 WIB, sebanyak 190.092.902 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 141.806.330 dosis orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.

Baca juga : Danone SN Gelar Vaksinasi Booster Untuk Karyawan Di Yogya Dan Prambanan

Dengan demikian, target vaksinasi pemer­intah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 91,27 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 68,09 persen.

Dante menambahkan, program booster diberikan dengan tujuan proteksi tambahan usai hasil studi menunjukkan bahwa selama masa 3-6 bulan pasca menerima vaksinasi primer, proteksi yang didapatkan warga menurun.

Kata Dante, setelah vaksinasi primer leng­kap yang ditargetkan selesai Juni 2022 l, akan dievaluasi dengan uji klinik, epidemiologi, apakah memerlukan booster keempat. Dia bilang, bukan tidak mungkin booster keempat diperlukan untuk masyarakat Indonesia.

Baca juga : Sanksi WADA Dicabut, Menpora Sampaikan Terima Kasih Kepada Presiden Jokowi, Satgas dan LADI

“Tapi, bukan sekarang waktunya melaku­kan booster yang keempat,” tegas dia.

Sementara, dilansir dari Business Insider, sebuah studi yang dirilis awal minggu ini menemukan, tiga dosis vaksin mRNA dari Pfizer-BioNTech atau Moderna membantu tubuh menciptakan beragam antibodi yang sangat efektif. Antibodi itu tidak hanya mencegah kematian dan penyakit parah, tetapi juga dapat melindungi terhadap ber­bagai varian.

Direktur Institute for Immunology di University of Pennsylvania, John Wherry men­gatakan kepada The New York Times bahwa para ilmuwan saat ini mulai melihat hasil yang semakin berkurang terkait jumlah dosis tambahan. Kata dia, kemungkinan vaksinasi keempat tidak diperlukan untuk melindungi dari kematian dan penyakit serius untuk may­oritas orang dewasa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.