Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Dorong Ubi Jalar Tembus Pasar Ekspor

Rabu, 9 Maret 2022 07:40 WIB
Direktur Jendral Tanaman Pangan Kementan Suwandi (kedua kanan)/Ist
Direktur Jendral Tanaman Pangan Kementan Suwandi (kedua kanan)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, ubi jalar menjadi komoditas pangan lokal yang sangat berpotensi dikembangkan, baik aspek budidaya maupun hilirisasinya sehingga menjadi salah satu komoditas andalan ekspor. 

Pada tahun 2022, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melalui stimulan bantuan pemerintah mengalokasikan pengembangan 2.000 hektar (ha) di beberapa lokasi di Indonesia.

“Mari kita manfaatkan pangan lokal, pangan lokal itu punya nilai gizi tinggi. Tinggal bagaimana kita bisa mengolahnya supaya ada nilai tambah dan sudah ekspor ke Korea," ujar Suwandi di Jakarta, Selasa (8/3).

Berangkat dari ini, Suwandi mendorong petani bisa memanfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat), kemitraan maupun investor untuk pengembangan budidaya ubi jalar berorientasi ekspor. 

Baca juga : KPK Dalami Permintaan Uang Bupati PPU Abdul Gafur Kepada Para Kontraktor

Pola pengelolaan melalui korporasi petani juga harus terus dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian nasional melalui potensi pangan lokal dari pedesaan.

"Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memiliki kebijakan dan program yang salah satunya pengembangan pangan lokal berbasis korporasi untuk menghasilkan komoditas yang berkualitas bagus, produktivitas tinggi, dikelola sampai hilirisasi yang menghasilkan produk dengan kemasan bagus untuknilai tambah dan memastikan pasar hingga ekspor," jelasnya.

Sementara, dalam Bimbingan Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani episode 360 tanggal 8 Maret 2022, dibeberkan ubi jalar merupakan salah satu komoditas bahan pangan yang unik, karena memiliki beberapa varietas dengan karakteristik dan keunggulan masing-masing. Potensi ubi jalar sebagai bahan baku industri pangan pun sangat besar, mengingat sumber daya bahan tersedia melimpah.

Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karanganyar, Siti Maesaroch menyatakan, Kementan mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk mengembangkan potensi ubi jalar. 

Baca juga : Kementan Dukung Green House Bojongkerta, Cikal Bakal Pemasok Tanaman Hias Ekspor

Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam bidang ini. Tercatat lima kecamatan yang berpotensi untuk pertanaman ubi jalar, yaitu Tawangmangu, Karangpandan, Matesih, Jenawi, dan Ngargoyoso. 

Menurutnya, luas panen ubi jalar di Kabupaten Karanganyar tahun 2021 mencapai 753 hektar dengan produksi 30.120 ton. Ini tidak terlepas dari fasilitas bantuan Kementan berupa Dem Area Ubi Jalar tahun 2013, Sarana Produksi Ubi Jalar (2016), Pengolahan Ubi Jalar tahun 2018, Bangsal Pasca Panen Ubi Jalar tahun 2020 dan Pengembangan Kawasan Ubi Jalar 2021.

Wagimin, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Tawamangu menuturkan, ubi jalar mampu meraup untung besar. Ini terlihat dari analisisa usaha tani dari budidaya ubi jalar, yakni biaya produksi yang dikeluarkan sekitar Rp 35 juta per ha. Yang diperlukan, antara lain untuk penyiangan, pemupukan dan pengairan tahap 1 dan 2 serta biaya panen. 

"Hasil produksi dalam 1 hektar mencapai 45 ton dengan harga jual Rp 2.000 per kilogram sehingga dalam 1 ha omset yang diperoleh mencapai Rp 90 juta. Dengan demikian, laba atau keuntungan yang diperoleh dalam 1 hektar mencapai Rp. 54,6 juta,” bebernya.

Baca juga : Angin Kencang, Belasan Pohon Di Jakarta Tumbang

Hasil produksi ubi jalar di Kabupaten Karanganyar berupa pangan olahan sebagian besar dipasarkan di pusat oleh-oleh tempat wisata. Ada varietas khusus seperti Varietas Korea dan Manohara yang diolah menjadi stik ubi jalar untuk kebutuhan eksport. Salah satu eksportir olahan ubi jalar dalam bentuk stik adalah CV Makmur Abadi Jaya. 

Ujang, dari CV Makmur Abadi Jaya menyampaikan, produknya 100 persen diekspor ke Korea yang jumlahnya mencapai 1.800 ton per tahun. Suplai bahan bakunya berasal dari petani ubi jalar di wilayahnya. 

Pasokan dari petani lancar dan harga bagus, buktinya sudah rutin masuk Korea. Usaha pengolahannya mampu membuka lapangan pekerjaan. 

“Ada tenaga kerja warga sini, cukup banyak sekitar 60 orang yang kami pekerjakan,” ungkap ujang. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.