Dark/Light Mode

Respons Aksi Mahasiswa

Menkominfo: Pemerintah Fokus Atasi Dampak Ekonomi Perang Rusia-Ukraina

Senin, 11 April 2022 05:21 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate saat menyampaikan Perkembangan Situasi Terkini di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (10/4). (Foto: Biro Humas Kementerian Kominfo)
Menkominfo Johnny G. Plate saat menyampaikan Perkembangan Situasi Terkini di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (10/4). (Foto: Biro Humas Kementerian Kominfo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan dua arahan dalam Sidang Kabinet Paripurna tanggal 5 April 2022 lalu. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan presiden menekankan agar jajaran Kabinet Indonesia Maju fokus untuk memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19 dan mengantisipasi dampak ekonomi perang Rusia-Ukraina.                

Menurut Menkominfo, pemerintah menghargai rencana aksi mahasiswa siang ini. Aksi mahasiswa merupakan bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat.                

"Selain menyampaikan dan memerintahkan untuk fokus kepada pekerjaan yang mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang luar biasa sulit. Presiden Jokowi juga menegaskan agar tidak lagi membicarakan yang berkaitan dengan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden," ujarnya di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (10/4).                

Baca juga : Demonstrasi Mahasiswa, Menkominfo Pastikan Pemerintah Tak Lakukan Peretasan

Johnny menambahkan, presiden juga telah menyampaikan hal itu di media sosial dan digital kepada masyarakat.

"(Soal penundaan dan perpanjangan masa jabatan presiden), ini sudah cukup jelas yang disampaikan kepada para menteri dan dimengerti, dipahami betul oleh para menteri. Dan setelah itu, saya kira kita juga sama-sama tahu bahwa juga disampaikan melalui media sosial dan digital kepada masyarakat," ujarnya.                

Mengenai encana aksi dan tuntutan mahasiswa yang akan berlangsung Senin (11/4), Menkominfo kembali menegaskan posisi pemerintah sudah cukup jelas. Apabila masih ada tuntutan dari mahasiswa terkait dengan hal tersebut, maka perlu dikomunikasikan dengan baik.                

Baca juga : Pemerintah Stop Donasi Vaksin Dari Negara Lain

"Dari sisi pemerintah seperti yang disampaikan oleh Pak Menko Polhukam, pemerintah sangat menghormati dan menjaga kebebasan pers, kebebasan berserikat, kebebasan menyampaikan pendapat, itu dijaga. Demonstrasi adalah bagian dari keterbukaan ekspresi kebebasan tersebut. Namun saat ini, tuntutan kita begitu tinggi untuk menjaga masalah dalam negeri kita, untuk menjaga perekonomian kita," jelasnya.                

Pada saat yang bersamaan, Menteri Johnny menyatakan pemerintah juga mempunyai agenda-agenda nasional, salah satunya Presidensi G20 Indonesia. Bahkan menurutnya, agenda tersebut membutuhkan perhatian bersama agar bisa berlangsung dengan sukses.                

"Presidensi atau keketuaan G20 bukan masalah yang gampang, di situasi global yang juga sulit ini. Kita sama-sama tahu bagaimana tarik ulur kekuatan dunia yang mempengaruhi persiapan kita dan penyelenggaraan G20. Nah, ini semua membutuhkan soliditas nasional agar energi nasional kita terfokus, terpusat, menjadi kuat untuk menyelesaikan masalah-masalah dampak-dampak global tadi dan kita bisa fokus dan berhasil sebagai Presidensi G20," ungkapnya.

Baca juga : Airlangga Pastikan Pemerintah Jaga Pasokan Pangan Selama Ramadan

Menkominfo menerangkan, saat ini pemerintah juga memberikan perhatian atas kondisi global akibat dampak perang Rusia-Ukraina. Salah satu dampak potensial ke Indonesia berkaitan dengan ketersediaan bahan bakar minyak dan pangan.                

"Pada saat Sidang Kabinet Paripurna, Bapak Presiden menyampaikan secara jelas kepada anggota kabinet yang hadir bahwa dunia global dalam keadaan yang kurang baik, sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ditambah dengan adanya perang Rusia-Ukraina. Ini memberikan dampak yang besar di berbagai sektor di dunia global dan juga berpotensi besar untuk berdampak pada Indonesia," paparnya. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.