Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) optimis penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dapat dikendalikan secara cepat.
Karena itu, SYL mengajak semua pihak turun langsung dan terlibat aktif dalam menekan jumlah penularan. Menurutnya, penyakit tersebut bisa disembuhkan melalui tiga strategi berikut ini.
Pertama, kata SYL, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak untuk menerapkan strategi intelektual sebagai langkah percepatan.
Baca juga : Menhub Optimis, Industri Penerbangan Segera Bangkit Dari Masa Turbulensinya
Kedua, menerapkan strategi manajemen sebagai langkah penguatan. Ketiga, strategi perilaku sebagai langkah bersama dalam menghilangkan PMK.
"Jadi, sebenarnya PMK ini dapat disembuhkan dan tidak menular ke manusia, tetapi kita harus waspada dan terus bekerja. Yang terpenting, tidak boleh membangun kepanikan karena itu sangat berbahaya," ujar SYL, Rabu (18/5).
SYL mengatakan, berdasarkan hasil penelitian dan penelusuran selama ini, PMK masuk dalam kategori penyakit hewan yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Baca juga : Mentan SYL Ajak Saudagar Bugis Bangun Sektor Pertanian Nasional
Sebab, kata dia, seluruh bagian daging pada hewan yang positif PMK dapat dimakan melalui prosedur yang telah ditetapkan.
"Sekali lagi, PMK dapat disembuhkan dan tidak berbahaya dikonsumsi manusia,” tegasnya.
Jajaran Kementan bersama 16 daerah yang terkontaminasi PMK menyatakan siap menghadapi Idul Adha. Meski ada PMK, pasokan sapi yang ada tidak bersoal.
Baca juga : Mentan Ajak Saudagar Bugis Bangun Sektor Pertanian
Kementan juga telah membangun posko pengaduan dan crisis center PMK. Masyarakat yang memiliki hewan dengan gejala PMK dapat menghubungi nomor 081286345622. Posko darurat tanggap darurat ini dikelola langsung Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.
"Karena itu, jajaran Kementan siaga 1 dan lintas sektor di bawah jajaran Dirjen terus bekerja. Alhamdulillah, sekarang tren penyebarannya sudah menurun," ujarnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya