Dark/Light Mode

Kemampuan Literasi Harus Dilengkapi Critical Thinking

Selasa, 24 Mei 2022 14:28 WIB
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Kota Banjarmasin, Selasa (25/5). (Foto: Dok. Perpusnas)
Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Kota Banjarmasin, Selasa (25/5). (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil kajian Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menempatkan Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai daerah dengan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) tertinggi di Indonesia pada 2021. Raihan prestasi tersebut bukan tiba-tiba, melainkan karena upaya serius dari seluruh pihak. Pemprov Kalsel menyadari bahwa literasi merupakan tulang punggung bagi pembangunan manusia di masa depan. Sektor pendidikan menjadi kunci.

“Kami memahami bahwa pendidikan melahirkan sumber daya manusia unggul. SDM yang unggul inilah yang berpotensi menentukan kualitas literasi masyarakat,” ujar Sekretaris Daerah Kalsel Roy Rizali Anwar, saat membuka rangkaian kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM), di Kota Banjarmasin, Selasa (25/5).

Selain upaya sinergi dan kolaborasi, pembangunan infrastruktur gedung layanan perpustakaan umum melalui dana alokasi khusus (DAK) juga membantu mempercepat agenda pembangunan di daerah dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga : Membumikan Literasi Lini Masa

“Perpustakaan bukan sekadar tempat masyarakat mencari buku, tetapi juga membantu masyarakat mengenali potensi kemampuan dan sumber daya alam sekitar sehingga terjadi simbiosis mutualisme dalam proses literasi untuk kesejahteraan,” jelas Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando.

Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Deni Kurniadi menambahkan, dalam rentang 2019-2022, sudah lebih dari 100 unit gedung layanan perpustakaan umum dibangun, baik di kabupaten/kota maupun provinsi. Gedung layanan perpustakaan yang dibangun ini sudah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

“Hal ini sekaligus untuk membantu mengatasi kesenjangan. Karena, dari 164.610 gedung perpustakaan, baru sekitar 6 persen saja yang sesuai SNP,” jelasnya.

Baca juga : KPK Tangkap Wali Kota Ambon

Senada dengan Kepala Perpusnas, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel M Lutfi Saifuddin menyatakan, tujuan literasi adalah meningkatkan pemahaman yang positif, meningkatkan pola pikir yang kritis dalam segala hal, meningkatkan budaya literasi, memperkuat dan mengembangkan budi pekerti.

Kehadiran teknologi di tengah penumbuhkembangkan kegemaran membaca memang seperti dua mata pedang. Jika tepat digunakan hasilnya akan baik. Begitu sebaliknya. Teknologi mempunyai dua elemen penting, yakni speed and power. Teknologi bisa melipatgandakan kecepatan dan kekuatan untuk berbuat baik atau sebaliknya.

“Kita saat ini memasuki kondisi yang disebut tsunami informasi. Yaitu ketika informasi bertebaran sangat cepat, namun belum tentu teruji benar. Makanya, penting bagi masyarakat memiliki kemampuan literasi agar mampu memilih dan memilah informasi yang tepat sehingga tidak mudah termakan informasi yang sesat. Jadi, literasi bukan sekadar bisa baca tulis tetapi juga dilengkapi dengan kemampuan critical thinking,” ucap Rektor UIN Antasari Mujiburrahman.

Baca juga : Kementan Pastikan Stok Daging Sapi Cukup Jelang Lebaran

Selain kegiatan PILM, pada kesempatan yang sama Kepala Perpusnas turut melantik Bunda Baca Provinsi Kalsel Fathul Jannah masa bakti 2022-2024.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.