Dark/Light Mode

Bane Raja Manalu: Jangan Rumit Pahami Reformasi Birokrasi, Ini Formulanya

Kamis, 2 Juni 2022 08:50 WIB
Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu (kedua kiri) saat melakukan kunjungan kerja ke Rutan Kelas IIB Balige dan Lapas Kelas IIB Siborongborong, Sumut, Rabu (1/6). (Foto: Istimewa)
Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu (kedua kiri) saat melakukan kunjungan kerja ke Rutan Kelas IIB Balige dan Lapas Kelas IIB Siborongborong, Sumut, Rabu (1/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM, Bane Raja Manalu, menegaskan jangan terlalu rumit memahami reformasi birokrasi. Implementasinya tidak sulit. Tinggal kemauan atau keseriusan stakeholders di jajaran Kemenkumham, termasuk di Sumatera Utara (Sumut), dalam melaksanakan reformasi birokrasi itu dengan baik.

Hal itu disampaikan Bane Raja Manalu saat melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka Monitoring Evaluasi (Monev), di Rutan Kelas IIB Balige dan Lapas Kelas IIB Siborongborong, Sumut, Rabu (1/6). Kunjungan Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM bidang isu-isu strategis ini disambut antusias Kalapas Kelas IIB Siborongborong, Parlindungan Siregar, beserta jajarannya dan Karutan Kelas IIB Balige, Henry Damanik, beserta jajarannya.

Bane mengatakan, dari 52 Satuan Kerja (Satker) di Sumut, baru tiga Satker masuk tahap Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM). Kondisi ini merupakan provinsi kategori paling lemah.

Baca juga : Innalillahi Shireen

Menurut alumni Universitas Indonesia ini, dalam mendapatkan WBK/WBBM, jangan ada pergunjingan hal negatif di publik, karena itu menjadi poin penilaian dari tim. Kemudian, pungli adalah hal yang paling sensitif ketika mengajukan WBK/WBBM. Kalau masih ada pungli, jangan harap mendapat WBK/WBBM.

"Kita berharap, Rutan Balige bisa menjadi salah satu Satker yang bisa menyumbang predikat WBK. Sebenarnya, menurut saya sederhana mendapatkan itu, tinggal belajar kepada Satker dan UPT (Unit Pelaksana Teknis) yang sudah pernah mendapatkan. Apalagi sampai mendapatkan WBBM. Tinggal diamati, ditiru, modifikasi sedikit, maka akan ketemulah formulanya," bebernya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Kamis (2/6).

Bade menganggap, cukup membingungkan jika Satker di banyak provinsi tidak mampu mendapatkan predikat itu. Apalagi, formulanya baku. Tinggal menjalankan kriteria yang sudah ditetapkan, maka akan tercapai.

Baca juga : Bane Raja Manalu Sumbang Seperangkat Sound System Ke Universitas HKBP Nommensen

Dia melanjutkan, reformasi birokrasi betul-betul terjadi ketika masyarakat yang menjadi penikmat layanan dari Satker mengatakan bahwa benar terjadi pelayanan yang baik, transparan, dan tanpa pungli.

"Bukan kita yang ngomong. Kalau kita yang ngomong, sama saja kita berkaca. Tidak ada orang yang bilang dirinya jelek. Sama saja dengan orang tua, tidak ada yang menyatakan anaknya jahat. Pasti katanya, anakku ganteng, anakku cantik, anakku baik. Tapi, di mata orang belum tentu. Reformasi birokrasi semudah itu dipahami dan dicerna. Yang sulit memang adalah melakukannya," terangnya.

Founder Bane Gas Komuniti (BAGAK) ini menegaskan, kalau ada kesalahan informasi yang terjadi di Satker, harus segera diluruskan. Ketika satu kali 24 jam tidak dikoreksi dan diluruskan, itu menjadi sebuah kebenaran. Kebohongan yang terus menerus didengungkan akan menjadi kebenaran.

Baca juga : Pembangkit Hidro Jadi Andalan RI Capai Energi Bersih, Ini Strategi PLN

"Agar kebohongan-kebohongan itu tidak berlanjut menjadi kebenaran dan seolah-olah menjadi hal kebenaran dalam persepsi publik, maka segeralah selesaikan kesalahan-kesalahan itu," katanya.

Bane mengimbau agar pegawai juga harus sering menceritakan tentang Kemenkumham lewat sosial media. Artinya, inilah saatnya pegawai sebagai keluarga besar Kemenkumham bercerita tentang hal baik Kemenkumham, khususnya UPT tempatnya bekerja.

"Sering kali kita reaktif terhadap sesuatu, tapi tidak pernah ada upaya menguasai sebuah ruang sebelum kita dikuasai. Menguasai ruang publik itu lewat cerita-cerita positif, inspiratif. Itu bisa dilakukan setiap hari. Gunakan medsos untuk menceritakan Kemenkumham yang baik dengan program kerjanya. Jadilah duta-duta yang baik untuk Kemenkumham," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.