Dark/Light Mode

Sentil Layanan Pertanahan Masih Manual

Jokowi: Kebangetan Banget

Jumat, 10 Juni 2022 07:55 WIB
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Pembukaan Pertemuan Puncak Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA) Summit 2022, di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis (9/6/2022). (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Pembukaan Pertemuan Puncak Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA) Summit 2022, di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Kamis (9/6/2022). (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menyentil para pembantunya yang masih mempertahankan cara manual dalam pelayanan publik. Salah satunya, di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).

“Zamannya teknologi kayak gini masih pakai manual, kebangetan banget kita ini,” sentil Jokowi, saat acara puncak Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA Summit 2022) di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, kemarin.

Jokowi meminta birokrasi kementerian itu memanfaatkan teknologi digital dalam pelayanan pertanahan. Khususnya, dalam sertifikasi lahan.

Baca juga : Jokowi: Jangan Biarkan Lahan Telantar, Kosong

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu ingin penerbitan sertipikat tanah bisa dilakukan hanya dalam hitungan jam, tak lagi hitungan hari.

“Kalau kita nggak bisa, panggil anak-anak muda yang pintar, buatin platform ini, bagaimana caranya agar penyelesaian sertipikat bisa selesai dalam hitungan tidak hari, tapi jam,” tegas Kepala Negara.

Jokowi lantas mencontohkan upaya Pemerintah menggunakan teknologi di sektor agraria. Salah satunya memanfaatkan kebijakan Satu Peta. Kebijakan itu bisa dijadikan acuan dan didukung untuk memudahkan dalam bekerja.

Baca juga : Mega Bicara Keluarga, Jokowi Bicara Anak Bandel

“Model-model seperti ini yang harus kita mulai. Kalau kita tidak mau ditinggal oleh negara lain,” ingat mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi juga meminta pejabat di pusat dan daerah bisa saling terbuka dan bersinergi. Dia menyoroti Kementerian/Lembaga di pusat dan daerah sekadar terbuka di forum rapat, tapi tak ditindaklanjuti pada implementasinya di lapangan.

Jokowi mengultimatum, dirinya tidak bisa lagi mentolerir terjadinya kerugian negara dan masyarakat yang disebabkan oleh ego sektoral dan ego lembaga.

Baca juga : Krisis Pangan Di Depan Mata, Jokowi Minta Sorgum Jadi Alternatif

“Itu sudah stop, cukup, stop. Persoalan dimulai dari sini. Semuanya harus membuka diri,” tegas Jokowi.

Pemanfaatan teknologi juga bisa menghindari masalah lahan. Jokowi mengingatkan, sengketa lahan merupakan persoalan berbahaya. Masyarakat bisa saling berselisih, bahkan sampai membunuh satu sama karena sengketa lahan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.