Dark/Light Mode

Genjot Infrastruktur, PUPR Terima Pagu Indikatif Rp 98,21 Triliun Di 2023

Jumat, 10 Juni 2022 16:16 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan fokus pada lima prioritas utama pada program kerja di 2023, guna mempercepat penyelesaian pembangunan infrastruktur serta mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Kelima program kerja tersebut, yaitu multi years contracts, pembayaran hutang pekerjaan, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana alam, pembayaran eskalasi, serta tetap mempertahankan program pola padat karya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, lima prioritas program kerja tersebut didasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023 yang bertemakan Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.

Baca juga : Top, RI Terbitkan Samurai Bond Rp 9,04 Triliun di Jepang

“Sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa kegiatan pembangunan termasuk Program Prioritas Nasional agar dapat diselesaikan pada tahun 2024, sehingga prioritas program tahun 2023 diutamakan pada lima program tersebut,” kata Menteri Basuki lewat keterangannya, Jumat (10/6). 

Sedangkan untuk pagu indikatif tahun 2023,  Kementerian PUPR mendapat sebesar Rp 98,21 triliun. Dia pun merincikan total pagu 2023 untuk maisng masing bidang. yaitu Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) sebesar Rp 35,89 triliun, Ditjen Bina Marga sebesar Rp 40,25 triliun, Ditjen Cipta Karya sebesar Rp 14,25 triliun, Ditjen Perumahan sebesar Rp 5,94 triliun, Ditjen Bina Konstruksi Rp 530 miliar, dan Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal serta badan-badan sebesar Rp 1,33 triliun

Untuk bidang sumber daya air sebesar Rp 35,89 triliun antara lain lanjutan pembangunan 23 bendungan, pembangunan 6.900 Ha irigasi, rehabilitasi dan peningkatan 98.700 Ha irigasi, pembangunan 41 km pengendali banjir, pembangunan 3 unit pengendali sedimen/lahar gunung berapi, pembangunan 25 km pengaman pantai, dan pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 2,5 m3 per detik. 

Baca juga : Kemendes PDTT Sampaikan Pagu Indikatif TA 2023 Rp 3 triliun

Kemudian, kegiatan prioritas bidang jalan dan jembatan sebesar Rp 40,25 triliun antara lain peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan sepanjang 15 km, pembangunan jalan nasional sepanjang 303,6 km, pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 6,5 km, peningkatan aksesibilitas flyover/underpass/terowongan sepanjang 1.100 meter, peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan struktur jalan sepanjang 3.831,3 km, preservasi dan penggantian jembatan sepanjang 125,8 km, preservasi rutin jalan sepanjang 47.017 km, jembatan nasional sepanjang 510 km, revitalisasi drainase dan jembatan gantung, serta padat karya. 

Selanjutnya, di bidang permukiman sebesar Rp 14,25 triliun antara lain pembangunan dan peningkatan SPAM dengan kapasitas 2.105 liter/detik, optimalisasi SPAM sebanyak  4.870 SR, SPAM Berbasis Masyarakat sebanyak 276.600 SR, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik dengan layanan 23.656 KK, Sistem Pengelolaan Persampahan dengan layanan 71.750 KK, Sanitasi Berbasis Masyarakat dengan layanan 82.120 KK, penataan permukiman kumuh perkotaan seluas 30 ha, penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) seluas 40 Ha, pembangunan infrastruktur permukiman berbasis masyarakat, penyelenggaraan bangunan gedung seluas 10.852 m2, penataan bangunan dan lingkungan di 15 kawasan, rehabilitasi dan renovasi 979 unit sarana prasarana sekolah/madrasah, pembangunan dan rehabilitasi 12 unit PTN/PTKIN, rehabilitasi dan renovasi 5 unit pasar, dan pembangunan prasarana olahraga. 

Sementara di bidang perumahan sebesar Rp 5,49 triliun antara lain pembangunan 3,244 unit Rusun, 2.484 unit Rusus, 27.825 unit PSU, dan 103.000 unit Bantuan Rumah Swadaya. Dukungan manajemen di Ditjen Bina Kontruksi, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, BPSDM, BPIW, Setjen, dan Itjen sebesar Rp1,86 triliun terdiri dari perencanaan, pembinaan konstruksi, pengawasan, pembiayaan infrastruktur, penguatan SDM, dan layanan manajemen. 
 
“Kegiatan pola padat karya tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp 13,76 triliun, dengan perkiraan serapan tenaga kerja 650 ribu orang. Meskipun anggaran tahun depan mengalami penurunan, kami tetap mempertahankan agar anggaran padat karya tidak berbeda jauh dengan anggaran tahun 2022,” ujar Basuki.■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.