Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Perbanyak Distribusi Obat-obatan Untuk 19 Provinsi Terdampak PMK

Kamis, 7 Juli 2022 08:17 WIB
Petugas kesehatan hewan tengah mempersiapkan pendistribusian vaksin PMK/Ist
Petugas kesehatan hewan tengah mempersiapkan pendistribusian vaksin PMK/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Dalam upaya melakukan pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Kementerian Pertanian (Kementan) kembali mendistribusikan logistik kesehatan berupa Vitamin, Antibiotik, Antipiretik, Disinfektan dan APD ke 19 provinsi terdampak PMK. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Keseahatan Hewan (Dirjen PKH) Nasrullah, Senin (4/7) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian.

Nasrullah mengatakan, Kementerian Pertanian telah menyiapkan obat-obatan sebanyak 203.000 dosis dan telah terdistribusi ke 19 provinsi tertular, dan disinfektan sebanyak 2.640.000 liter.

Selain itu, untuk logistik vaksinasi dan pengobatan telah didistribusikan Spuit 800.000 pcs dan Handsprayer 2.000 unit.

Baca juga : Kementan: Gerakan Disinfeksi Nasional Untuk Penanganan PMK

“Pengiriman obat-obatan dan logistik kembali dilakukan mulai 2 Juli 2022 ke 19 provinsi wilayah terdampak,“ ungkapnya.

Pihaknya juga bekerja sama dengan BNPB untuk mendistribusikan logistik obat-obataan dan APD. Sehingga lebih cepat pendistribusian dan bantuan serupa akan terus dilakukan untuk membantu peternak yang terdampak.

Nasrullah kembali menjelaskan, pemberian bantuan obat-obatan tersebut sebagai upaya pemerintah dalam rangka mengurangi dampak dari ternak yang sakit karena PMK.

Menurutnya, obat-obatan tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mengurang/menghilangkan gejala klinis. Kita harapkan, dengan diberikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik, dan penguatan imun, ternak yang terinfeksi akan sembuh.

Baca juga : Pemerintah Segera Siapkan Aturan Hukum Teknis 3 Provinsi Anyar Papua

“Jika kita lihat kondisi terakhir pada hewan ternak yang telah diberikan obat dan vitamin juga sudah mulai membaik”, ungkapnya 

Nasrullah pun menyarankan, agar peternak tetap terus menjaga sanitasi kandang dan melakukan biosekuriti agar ternaknya tetap terjaga kesehatannya. 

“Pemberian disinfektan juga sudah kita sarankan di kandang dan area pemeliharaan. Saat ini kita sudah kerja sama dengan PMI untuk penyemprotan disinfektan di kendang-kandang peternak," ujar Nasrullah.

Lebih lanjut, dia menyampaikan, Kementerian Pertanian juga berupaya melakukan pengendalian PMK dengan pendekatan berbasis zona. Diharapkan, lebih memudahkan dalam mencegah penyebaran penyakit dan mengurangi kasus yang ada.

Baca juga : Kemenkes Segera Terbitkan Regulasi Penelitian Untuk Tanaman Ganja

“Kriteria zona merah, kuning dan hijau sebagai dasar lockdown tingkat mikro agar perdagangan hewan tetap berjalan, ketersediaan hewan kurban dan tata perlalulintasan ternak berjalan dengan baik,” ungkap Nasrullah. 

Menurutnya, pelaksanaan pengawasan lalu lintas ternak antarzona, dilaksanakan bersama oleh Satgas PMK, POLRI, TNI, dan Pemerintah daerah.

“Insya Allah, dengan menggandeng banyak pihak, kami upayakan bersama-sama agar PMK bisa teratasi, serta dapat meminimalisir kerugian yang mungkin timbul dari wabah ini,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.