Dark/Light Mode

Taiwan Siap Naikin Gaji Pekerja Migran RI Jadi Rp 10 Jutaan

Perjuangan Diplomasi BP2MI Buahkan Hasil

Sabtu, 9 Juli 2022 07:55 WIB
Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama jajaran memberikan keterengan Pers terkait Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik Khusus ke Taiwan di kantor BP2MI, Jakarta (7/7/2022). (Foto: Dwi Pambdudo/RM)
Kepala BP2MI Benny Rhamdani bersama jajaran memberikan keterengan Pers terkait Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik Khusus ke Taiwan di kantor BP2MI, Jakarta (7/7/2022). (Foto: Dwi Pambdudo/RM)

 Sebelumnya 
Kisarannya, dari 17 ribu dolar Taiwan (Rp 8.544.700) sampai 20 ribu dolar Taiwan (Rp 10.055.720).

“Keputusan Taiwan ini tentu keputusan bersejarah bagi negara kita,” kata Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Kesepakatan kenaikan upah dicapai tidak lepas dari usaha diplomasi Indonesia. Setelah beberapa upaya negosiasi antara pejabat Taiwan, Kementerian Tenaga Kerja Indonesia dan BP2MI.

Baca juga : Pahlawan Devisa Naik Gaji Biaya Agen Dihapus, Top!

Meski BP2MI telah berjuang, namun Benny menegaskan, keberhasilan ini bukan kemenangan lembaga itu.

“Ini kemenangan bagi merah putih (warna bendera Indonesia), Indonesia dan pekerja migran Indonesia,” tegasnya.

Menurut BP2MI, ada 15.419 pekerja migran yang masih menunggu keberangkatan untuk bekerja dari Indonesia ke Taiwan.

Baca juga : Erick: PMI Tak Boleh Jadi Warga Kelas 2, Pejuang Devisa Harus Kita Layani

Mereka, yang akan bekerja sebagai penjaga dan pembantu rumah tangga, kemungkinan berangkat ketika protokol Covid-19 memungkinkan.

Pada akhir Juni, pejabat tenaga kerja Taiwan dan Indonesia mengadakan pertemuan khusus.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mendorong adanya kenaikan upah bagi pengasuh migran dan pembantu rumah tangga di Taiwan. Tak Cuma Indonesia, juga negara lain termasuk Filipina.

Baca juga : Jokowi Minta Perencanaan Dan Pelaksanaan Pembangunan IKN Terus Dimatangkan

Negara-negara tersebut berdiskusi dengan Taiwan tentang perbedaan upah minimum pekerja rumah tangga, dibandingkan dengan pekerja pabrik.

Mereka juga menyarankan agar ada kenaikan gaji bagi pekerja migran swasta berbasis rumahan dan pembantu rumah tangga.

Di Taiwan, ada sekitar 202.616 pekerja migran yang dipekerjakan sebagai pengasuh swasta di rumah, dan 1.441 sebagai pembantu rumah tangga, menurut statistik MOL pada akhir Mei. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.