Dark/Light Mode

Cegah Radikalisme, Menhan Mau Hidupkan Menwa

“Kalau Dibiarkan Bisa Naik Berlipat-lipat...”

Sabtu, 20 Juli 2019 09:09 WIB
Ilustrasi Apel Resimen Mahasiswa (Foto:Istimewa)
Ilustrasi Apel Resimen Mahasiswa (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu berencana menghidupkan kembali resimen mahasiswa (Menwa) di perguruan tinggi. Langkah itu diambil untuk menghalau berkembangnya paham radikalisme di kampus.

Ryamizard mengungkapkan, sekitar 23 persen mahasiswa terpapar radikalisme dan setuju pembentukan negara Khilafah. Untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) sekitar 23,3 persen. 

Dia inginkan ada langkah nyata untuk menghalaunya. Jika tidak, dikhawatirkan, jumlahnya bakal terus bertambah. 

“Saya selalu berpandangan jauh ke depan. Selain para mahasiswa, anggota TNI sebanyak 3 persen, pengawai BUMN dan PNS 9,1 persen juga terpapar radikalisme. Kalau dibiarkan bisa naik berlipat-lipat (jumlahnya-red),” ungkap Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, kemarin. 

Dia mengingatkan, masa depan bangsa berada di tangan para mahasiswa. Jika paham radikalisme masih terpelihara terus, bukan tidak mungkin 30 tahun mendatang ketika para mahasiswa itu menjadi pejabat, bisa hancur negara ini. 

Baca juga : Kemhan Mau Hidupkan Lagi Menwa

“Bagaimana kalau 30 tahun lagi mahasiswa itu jadi presiden, panglima TNI, kapolri. Mereka bisa menegakkan Khilafah. Selesai bangsa ini, karena bisa jadi banyak teroris segala macam, mengerikan lah,” ungkapnya. 

Untuk menghalau paham itu, menurut Ryamizard, perlu dilakukan penanaman pemahaman bela negara sejak dini. Dia yakin cara itu efektif karena bila paham bela negara telah melekat di setiap orang akan tumbuh rasa cinta terhadap bangsa. Akhirnya, akan membuat Indonesia menjadi negara yang kuat. 

Menurutnya, jumlah penduduk Indonesia 267 juta jiwa. Warga negara berusia lanjut dan anak-anak sebanyak 60 juta. Sementara sisanya berusia muda. 

“Bayangkan kalau 200 jutaan orang bela negaranya, itu hebat. Tidak akan ada satu negara yang mampu merusak kedaulatan negeri kita,” ungkapnya. 

Ryamizard berpandangan, salah satu cara untuk menumbuhkan kecintaan terhadap negara sekaligus menghalau paham radikalisme melalui kegiatan Menwa di setiap kampus. 

Baca juga : Kecewa, Jokowi Bubarkan Badan Pengusahaan Batam

“Menghidupkan Menwa lagi bukan kita cuci tangan, tapi untuk meringankan. Kami akan mengawasi bagaimana pelaksanaannya,” ungkapnya. 

Namun ditegaskan Ryamizard, rencana itu akan dibicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait. Seperti Kementerian Riset, Tek - nologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan pihak kampus. 

“Kami rancang dulu, kan koordinasi dulu dengan Mendikti. Rektor sudah dua kali ke sini,” ucapnya. 

DPR Harus Paham Upaya menghalau berkembanganya paham radikalisme juga terus dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). 

Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius mengimbau para calon anggota DPR menguasai wawasan kebangsaan. 

Baca juga : “Eddaan, Pernikahan Presiden Saja Tak Seheboh Kaya Gini...”

“Kalau kita punya nilai kebangsaan yang kuat, itu bisa kita jadikan filter, kalau tidak, itu yang bisa membuat masyarakat atau bahkan anggota dewan terpapar radikalisme dan terorisme. Kita harus mengantisipasinya,” ujar Suhardi Alius di hadapan para anggota DPR terpilih, Ketua, dan anggota DPW Partai Partai NasDem periode 2019-2024 di Kampus Akademi Bela Negara Partai Nasdem, Kamis (18/7). 

Suhardi menuturkan, peran DPR sangat strategis. Karena membuat Undang-undang. Tak hanya memiliki paham radikalisme, lebih baik lagi jika anggota DPR bisa mengidentifikasi akar masalah terorisme dan bisa memberikan solusi penanganannya. 

“Tolong produk undangundang betul-betul melindungi supaya kita bisa mereduksi bahaya radikalisme terorisme, bahkan kalau bisa dihilangkan,” ujar Suhardi. [QAR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.