Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Eksklusif Dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Kue Ekonomi Harus Dinikmati Merata
Rabu, 21 September 2022 07:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, banyak negara berlomba-lomba menggaet investor, tak terkecuali Indonesia. Untuk memenangkan perlombaan itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia punya jurus andalan yang tidak ditemukan di buku manapun.
Berawal saat pandemi Covid-19. Bahlil menyebut, hampir semua negara mengalami persoalan yang sama tentang menggaet investasi. Tidak hanya investasi asing langsung alias Foreign Direct Investment (FDI), tetapi juga tentang membangkitkan rasa percaya diri pengusaha nasional untuk tetap berinvestasi.
Ada dua jurus yang dilakukan Bahlil. Jurus pertama, melakukan konsolidasi internal, mulai dari pusat hingga daerah. Di sini, Bahlil mengubah pola pikir mereka dari birokrasi murni ke semi entrepreneur. Lalu, mendorong mereka terus berimprovisasi.
Baca juga : UMKM Jangan Terus Berada Di Pinggiran
"Konsekuensinya, kami nggak mengenal Sabtu dan Minggu. Liburnya cuma pas lagi tidur. Begitu mata terbuka, kerja, dimanapun kami. Itu saya wajibkan ke pejabat eselon I, II, dan III. Tanggap, sigap," tuturnya, dengan penuh semangat saat podcast dengan Dirut Rakyat Merdeka Kiki Iswara, di Kantornya, di Jakarta, kemarin.
Jurus kedua, Bahlil fokus mengimplementasikan investasi di luar Jawa. Karena, sejak Indonesia merdeka sampai kuartal III-2020, investasi di Jawa lebih besar. Apalagi, Presiden Jokowi juga ingin membuka investasi sebesar-besarnya di luar Jawa. "Kami wujudkan itu. Saat ini, investasi di luar Jawa 52 persen, di Jawa 48 persen," beber Bahlil.
Menariknya, ungkap Bahlil, FDI 2021 tumbuh 32 persen. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga tumbuh 30 persen. Begitu juga dengan realisasi investasi yang tembus Rp 901 triliun. Bahkan, United Nations Transitional Authority in Cambodia (UNTAC) menyebut FDI Indonesia terbesar kedua di ASEAN setelah Singapura.
Baca juga : Federasi Sepakbola Prancis Bikin Akademi Usia Dini Di Jakarta
FDI di Singapura cenderung ke sektor jasa: keuangan dan asuransi. Sementara Indonesia, ada di sektor rill. "Saya baru pulang dari Kamboja, pertemuan menteri tingkat ASEAN di Kamboja. UNTAC mengumumkan itu saat rapat. Aku surprise juga," bangga Bahlil.
Bahlil mengatakan, jumlah tenaga kerja yang terserap pada 2021 lebih dari 1,2 juta jiwa. Bahlil merasa bangga menjadi bagian dari Pemerintah. Karena di era pandemi, menciptakan lapangan pekerjaan sangat susah.
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini juga menyiapkan pengusaha lokal untuk menggerakkan ekonomi nasional. Karena Jokowi tidak ingin "kue" ekonomi dikuasai kelompok itu-itu saja.
Baca juga : Puji Langkah DKI Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca
"Dulu, investasi yang masuk berada di Jakarta dikuasai orang Jakarta lagi, kelompok itu lagi. Bapak presiden ingin, ada investasi di Maluku, investornya datang apakah PMA (Penanaman Modal Asing) atau PMDN kolaborasi dengan pengusaha yang ada di Maluku," katanya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya