Dark/Light Mode

Jelang Ramadan & Lebaran

Gerindra Desak Pemerintah Atasi Kenaikan Harga Bahan Pokok

Jumat, 1 April 2022 19:49 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: Istimewa)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengharapkan Pemerintah dapat menjaga stabilitas harga di bulan Ramadan. Sarannya, stabilitas harga bisa tercipta dengan rutin melakukan operasi pasar, dan pemenuhan produk yang dihasilkan para petani lokal.

"Caranya, dengan tidak mamasukan bahan atau barang impor ke pasar. Sehingga itu menjadi keberkahan bagi kita semua, termasuk peningkatan kesejahteraan para petani," ujar Muzani, melalui keterangan tertulis kepada RM.id, Jumat (1/4).

Wakil Ketua MPR ini menganalisa, sudah menjadi rahasia umum bahwa harga-harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan di bulan Ramadhan. Terlebih, Pemerintah juga menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 dan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11 persen.

Baca juga : Pengamat: Minim, Dampak Kenaikan Harga Pertamax Terhadap Inflasi

Nah, dengan kenaikan harga ini, diharapkan Pemerintah lebih gencar lagi memebuhi produk petani lokal di pasar.

"Sumber-sumber makanan yang dihasilkan para petani mulai dari beras, sayur mayur, buah harus bisa menjadi keberkahan bagi makanan kita sehari-hari," harapnya.

Kepada masyarakat, Muzani juga berharap agar bersabar menghadapi kenaikan harga ini. Sehingga, semangat dan keimanan umat Islam dalam menjalankan ibadah Puasa tidak terganggu. Pasalnya, ketika memasuki Ramadan, konsumsi masyarakat meningkat.

Baca juga : Jelang Ramadan, KSP Pastikan Harga Sembako Akan Terkendali

Politisi kelahiran Tegal ini menganalogikan, situasi kenaikan harga ini di satu sisi sebagai pertanda atau dampak bangkitnya geliat ekonomi pascapandemi. Namun, di sisi lain, terdampak situasi global seperti perang Rusia-Ukraina.

Sontak, beban pengeluaran dari kenaikan harga ini tentu berat dan dapat mengganggu kekhusuan umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa.

"Karena ekonomi kita belum sepenuhnya pulih. Tapi kami percaya kesabaran kita dalam menghadapi persoalan ini, termasuk ekonomi, tidak akan mengganggu kita dalam menjalankan ibadah puasa," yakinnya.

Baca juga : Resmikan Kantor Baru, Ajaib Group Dukung Pemerintah Terus Pacu Perkembangan Digital

Muzani berharap, di bulan suci ini, masyarakat bisa menjaga kerukunan antar umat beragama. Mengedepankan nilai-nilai toleransi dalam bersosialisasi di setiap lapisan masyarakat. Itu adalah kunci bagi kekuatan Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Keberagaman sudah menjadi budaya yang mengakar bagi Indonesia. Apabila bulan suci ramadhan bisa kita jalankan dengan kekhusuan, itu telah menjadi bukti kita telah menjadi bangsa yang toleran," sebutnya.

Muzani mengingatkan, masyarakat harus tetap mengedepankan kedisiplinan protokol kesehatan. Sebab pandemi saat ini masih menjadi ancaman bagi setiap negara di dunia. Sehingga kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan menjadi penting. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.