Dark/Light Mode

Kongres Masyarakat Adat Nusantara VI Jadi Media Perekat Bangsa

Rabu, 26 Oktober 2022 22:08 WIB
Dari kiri ke kanan: Sjamsul Hadi, Direktur KTYMEMA Kemendikbudristek; Mathius Awoitauw, Bupati Jayapura; dan Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kepala Staf Kepresidenan saat Dialog Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang disiarkan oleh TVRI Papua, Senin (26/10). (Foto: Istimewa)
Dari kiri ke kanan: Sjamsul Hadi, Direktur KTYMEMA Kemendikbudristek; Mathius Awoitauw, Bupati Jayapura; dan Jaleswari Pramodhawardani, Deputi V Kepala Staf Kepresidenan saat Dialog Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI yang disiarkan oleh TVRI Papua, Senin (26/10). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Mathius Awoitauw, Bupati Jayapura mengatakan, Kongres Adat Nusantara VI ini diselengarakan secara bersamaan dengan tiga agenda lain. Di antaranya; Festival Danau Sentani, kebangkitan adat, dan kongres.

"Kita satukan supaya dapat benar benar tangguh. Supaya mengelolanya dengan bertanggung jawab untuk kehidupannya dan masa depan. Saya pikir ini relevan dengan amanat dari tema yang kita selangarkan dari Kongres ini," jelas Mathius.

Baca juga : Kemenperin Minta Industri Farmasi Pakai Bahan Baku Yang Aman

Mathius mengungkap terdapat kurang lebih 2.300 yang diharapkan seperti 2.500 orkestra Kongres yang akan mengikuti dari seluruh nusantara. Ada juga peninjau dari luar negeri kemudian dalam negeri.

Kemudian ada sejumlah K/L ikut terlibat sebagai narasumber di berbagai sarasehan dan rapat-rapat yang lain nanti.

Baca juga : Peringati Hari Santri Nasional, SDG Jambi Gelar Doa Bersama Untuk Bangsa

"Saya pikir ini kolaborasi yang sangat besar, baik yang ada di dalam negeri bersama dengan masyarakat adat, tapi juga perhatian-perhatian dari berbagai Lembaga dari luar negeri," imbuh Mathius.

Sjamsul Hadi, KTYMEMA Kemendikbudristek menegaskan, pemerintah hadir untuk semua eleman masyarakat, tak terkecuali masyarakat adat. Hadi menyebut selama ini masyarakat adat berjuang sendiri.

Baca juga : BIN Dorong Pemuda Papua Jadi Solusi Bagi Petani

Oleh karena itu, Kemendikbud Ristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan hadir untuk mewujudkan sebuah program layanan advokasi kepercayaan Tuhan YME dan masyarakat adat.

"Kami bekerja bekerja sama dengan Kementerian KLHK, dengan Direktorat Jenderal PSKL, dalam waktu dekat akan melakukan kerja sama komitmen yaitu dalam rangka penanganan percepatan penetapan hutan adat," pungkas Hadi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.