Dark/Light Mode

Puncak Peringatan HGN 2022

Mendikbudristek Ajak Guru Berinovasi Ciptakan Lingkungan Belajar Menyenangkan

Sabtu, 26 November 2022 17:03 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim berbincang dengan para guru inspiratif dari berbagai wilayah dalam peringatan puncak Hari Guru Nasional 2022, di JiExpo, Kemayoran, Sabtu (26/11). (Foto: Humas Kemendikbudristek)
Mendikbudristek Nadiem Makarim berbincang dengan para guru inspiratif dari berbagai wilayah dalam peringatan puncak Hari Guru Nasional 2022, di JiExpo, Kemayoran, Sabtu (26/11). (Foto: Humas Kemendikbudristek)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim berbincang dengan para guru inspiratif dari berbagai wilayah dan Maudy Ayunda.

Sebagai moderator, Nadiem menggali praktik baik yang dilakukan Kemendikbudristek dalam menghadirkan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan di sekolah sesuai potensi peserta didik.

Suasana belajar yang menyenangkan, disebut Nadiem, sebagai faktor penting untuk menghadirkan pembelajaran yang efektif dan berdampak.

Baca juga : Mendikbudristek Ajak IGI Gotong Royong Majukan Pendidikan Indonesia

Menurutnya, jika seorang anak mengasumsikan pembelajaran sebagai sesuatu yang membosankan, menyebalkan bahkan menyakitkan, maka dia akan mengasosiasikan belajar dengan hal yang negatif. Maka, penting untuk memahami potensi setiap peserta didik.

“Untuk menjadikan anak sebagai pemelajar sepanjang hayat maka pembelajarannya harus menyenangkan. Dengan demikian, yang lebih penting adalah kemampuan untuk mencintai belajar bukan sekadar menghafal pelajaran,” ujar Nadiem dalam sesi dialog, di JI Expo kemayoran, Jakarta, Sabtu (26/11).

Guru pertama yang diberi kesempatan untuk bercerita adalah I Ketut Budiarsa, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 09 Padangsambian, Bali.

Baca juga : Merdeka Belajar Dan Belajar Merdeka

Ia memilih melakukan pendekatan yang humanis sebagai strategi awal untuk merangkul dukungan para guru mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

“Saya lakukan pendekatan dan pendampingan dengan meyakinkan para guru senior khususnya untuk bersama-sama belajar. Saya tekankan, saya tidak akan meninggalkan mereka bahkan akan bersama mereka menghadapi tantangan yang ada,” kisahnya.

Sementara itu, kepada guru yang lebih muda, Budi mendorong mereka untuk lebih bersemangat belajar.

Baca juga : Pesan Mendikbudristek: Warga Pendidikan Harus Punya Kemampuan Tanggap Bencana

"Kita bentuk komunitas belajar, kita manfaatkan Platform Merdeka Mengajar (PMM). Kami bersama merancang pembelajaran yang berpihak pada anak-anak," tuturnya.

Berikutnya, Dolvina Lea Ansanay, Guru Penggerak Angkatan I yang berasal dari SMA Gabungan Jayapura menceritakan pengalamannya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

"Saya merasa model pembelajaran ini sangat menarik karena melihat bakat dan potensi peserta didik sehingga meski kondisi kita terbatas namun dengan pembelajaran berdiferensiasi maka kita bisa kreatif mencari celah potensi sumber daya belajar dari apa yang kita punya di kelas," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.