Dark/Light Mode

Di Ajang Sail Tidore

Zulhas Geber Kemendag Jualan Rempah-rempah

Minggu, 27 November 2022 07:55 WIB
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan saat menghadiri Sail Tidore 2022. (Foto: Nur Rochmannudin/Rakyat Merdeka/RM)
Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan saat menghadiri Sail Tidore 2022. (Foto: Nur Rochmannudin/Rakyat Merdeka/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sail Tidore mengungkap sejarah berharga. Mulai dari perebutan perdagangan dunia, sampai peran Kesultanan Tidore untuk Indonesia. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut event ini sebagai bentuk balas budi negara.

Sail Indonesia merupakan kegiatan pelayaraan interna­sional di perairan Indonesia yang mendatangkan para pe­layar internasional sejak 2009. Tujuannya, mendongkrak popularitas daerah yang memiliki keindahan wisata bahari, budaya, dan sejarah, serta mendorong peningkatan ekonomi daerah dan nasional.

Sail ke-12 ini mengangkat tema “Tidore Kota Warisan Dunia Perekat Bangsa-bangsa”. Tidore, adalah salah satu pulau di Maluku yang merupakan pusat imperium rempah-rempah.

Wilayah ini ditemukan Tim Ekspedisi Magellan pada abad ke-16 dan terus berkembang menjadi jalur rempah dunia. Kota Tidore saat ini menjadi anggota organisasi Jaringan Global Kota Magellan (Global Network of Magellan Cities).

Baca juga : Ajang Kemendag Promosikan Produk Lokal

“Republik berutang kepada Tidore. Tidore mulai abad ke-16 sudah berjuang melawan penjajah. Oleh karena itu, Sultan Nuku sampai dibuang ke Afrika Selatan (Afsel),” ujar Zulhas, sapaan akrabnya, saat menghadiri Puncak Sail Tidore 2022 di Pantai Tugulufa, Tidore Kepulauan, Maluku Utara, ke­marin.

Jarang yang tahu, Sultan Nuku tetap berjaya di Afsel. Bahkan, salah satu keturunannya kini menjabat sebagai menteri di negara itu. Yakni, Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Afrika Selatan Ebrahim Patel.

“Saya ngobrol lama. Dia bi­lang keturunan langsung Raja Nuku yang dibuang ke Afsel,” ungkapnya.

Selain menjadi rebutan negara-negara di dunia, Kesultanan Tidore berhasil mengusir Belanda dari Maluku. Sultan Tidore Zainal Abidin Syah juga memiliki peranan penting da­lam perebutan kembali Papua Barat.

Baca juga : Di Depan Tony Blair, Telkom Pamer Keunggulan Ekosistem Digital Di Bali

“NKRIberutang budi. Sekarang kita membalas budi agar Tidore tidak ketinggalan dari provinsi lain,” imbuh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Bagaimana caranya? Berbagai program telah dilakukan Kementerian Perdagangan. Di antaranya perbaikan infrastruk­tur, pemberdayaan masyarakat dalam industri wisata, penyuluhan dan bantuan kepada in­dustri kecil.

Kemudian, promosi produk, forum bisnis, dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk perbaikan vegetasi pohon agar akses dan lingkungan hidup menjadi lebih baik.

Dengan begitu diharapkan, produk pelaku UMKM bisa disuplai ke ritel modern, dan sebaliknya.

Baca juga : Kemenkes, Jangan Diam Saja

Terlebih, potensi di Tidore sangat besar. Di antaranya rempah-rempah, hasil laut, dan hasil tambang. Hasil alam ini diminati banyak negara, seperti India, negara-negara di Eropa dan Timur Tengah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.