Dark/Light Mode

Menperin Bocorin Insentif Mobil Listrik: Full Listrik Rp 80 juta, Hybrid Rp 40 juta

Rabu, 14 Desember 2022 20:41 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Ist)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah akan memberikan subsidi pembelian mobil dan motor listrik. Saat ini, kebijakan itu sedang dalam finalisasi.

“Saat ini pemerintah sedang finalisasi menghitung pemberian insentif pembelian mobil atau motor listrik,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip dari YouTube, Sekretariat Presiden, Rabu (14/12).

Menurut Agus, insentif hanya akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia. Untuk besarannya, kata dia, mobil listrik Rp 80 juta, hybrid Rp 40 juta.

Baca juga : Wuling Motors Siapkan 300 Mobil Listrik Untuk Kawal KTT G20 di Bali

Sedangkan untuk motor listrik baru diberikan insentif Rp 8 juta. Sementara motor konversi ke listrik diberikan Rp 5 juta.

Agus mengatakan, pemberian insentif pembelian kendaraan listrik ini sangat penting. Menurut dia, pemerintah belajar dari beberapa negara yang sudah relatif lebih maju penggunaan kendaraan listriknya. Misalnya seperti yang dilakukan oleh negara-negara Eropa.

“Pengembangan mobil listriknya maju karena pemerintahannya memberikan insentif,” katanya.

Baca juga : Transisi Mobil Listrik Gak Bisa Lompat-lompat, Harus Bertahap

Selain Eropa, kata dia, China juga memberikan insentif untuk pembelian kendaraan listrik. Begitu juga dengan kompetitor kita, Thailand juga memberikan insentif.

“Untuk besaran insentif, tentu masing-masing negara mempunyai kebijakan berbeda-beda. Tapi intinya memberikan insentif,” ujarnya.

Dalam konteks Indonesia, kata Agus, pemberian insentif akan mendorong penggunaan mobil atau motor listrik semakin cepat. Selain itu, ada beberapa manfaat jika kita mempercepat penggunaan mobil dan motor listrik.

Baca juga : Menperin: GIIAS Kerek Penjualan Mobil Listrik

Pertama, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Dan, nikel merupakan bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik.

Kedua, dengan semakin banyaknya mobil dan motor berbasis listrik, secara fiskal beban subsidi BBM akan berkurang. Ketiga pemberian insentif akan “memaksa” produsen mobil dan motor listrik mempercepat realisasi investasinya.

“Dan manfaat terakhir adalah sebagai komunitas global, ini akan memperlihatkan kita komitmen mengurangi karbon,” tukasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.